Disabilitas

Kastara.id, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk membangun Jakarta sebagai kota yang ramah bagi penyandang disabilitas atau difabel.

Hal itu ditegaskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri HUT ke-6 Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) di Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat (10/3).

JBFT menyelenggarakan perjalanan singkat bagi para difabel dari stasiun Palmerah menggunakan KRL hingga menaiki bus Transjakarta Explorer dari stasiun Tanah Abang dan turun di Halte Sarinah.

Anies menyambut kedatangan para difabel dewasa, sekitar 30 orang di Halte Sarinah bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta. Selanjutnya, Anies bersama rombongan beriringan berjalan sembari ia mendorong kursi roda yang ditumpangi oleh Cucu Saidah, salah seorang kaum difabel menyusuri jalan Thamrin dari mulai Halte Sarinah sampai Perpustakaan Nasional.

“Untuk semua teman penyandang disabilitas yang siang ini kumpul, rasanya menjalani perjalanan tadi yang jauhnya kira-kira jaraknya 1 km. Itu saja lebih satu jam. Jadi, betapa kita selama ini tidak ramah pada penyandang disabilitas. Kita harus mengakui bahwa kota kita rancangannya dan kenyataannya tidak memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas. Ini harus berhenti dan berubah,” ungkapnya.

Disebutkan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen akan membangun serta memperbaiki sarana dan parasarana di Jakarta agar menjadi kota yang ramah bagi penyandang disabilitas juga lansia. Permasalahan yang ada secara bertahap akan ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta dengan melibatkan seluruh pihak, dari pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan Jakarta yang ramah bagi difabel serta lansia.

“Kita tidak mungkin akan biarkan ini terus terjadi, sekarang di Jalan Sudirman-Thamrin sedang ada penataan, saya komit dan janji, penataannya nanti yang baru, hasilnya akan ramah bagi penyandang disabilitas, Insya Allah, apa yang hari ini kita kampanyekan, yakni membangun sarana prasarana yang ramah bagi penyandang disabilitas bisa segera kita tuntaskan. Kita sama-sama awasi dan dorong perbaikannya,” terangnya.

Ia menambahkan, juga dibutuhkan komunikasi aktif dengan para difabel untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mereka. Karena banyak sekali kebutuhan kebutuhan yang nampaknya mikro, namun ternyata sangat penting bagi penyandang disabiitas.

“Ini semua hanya bisa terjadi jika ada informasi dari para penyandang disabiltas, mereka yang bisa tunjukkan pada kami apa saja kebutuhannya dan apa saja yang harus kami kerjakan, termasuk hal yang mungkin bagi perancang rasanya sudah menyiapkan tapi ternyata belum disiapkan menurut mereka (disabilitas), jadi kita akan lakukan perubahan,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anies turut menyampaikan apresiasinya kepada para difabel yang melakukan perjalanan bersama dan atas penyelenggaraan HUT ke-6 JBFT. “Selamat ulang tahun untuk JBFT, semoga barrier-nya benar-benar free di Jakarta. Untuk teman-teman semua, terima kasih hari Sabtu-nya sudah dipakai untuk menyadarkan warga Jakarta dan pemerintah. Insya Allah kami sadar dan akan lakukan perbaikan,” pungkasnya. (rud)