Headline

Diyakini Suara Dentuman Bukan dari Gunung Anak Krakatau

Kastara.ID, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan suara dentuman yang terdengar oleh sebagian masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

“Bukan dari GAK, melainkan dari sumber lain. Nah, sumber lainnya kami tidak bisa menentukan,” kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Khaerani dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/4).

Menurut Nia, berdasarkan laporan dari pos pemantauan terdekat di sekitar GAK, petugas tidak menemukan bahwa dentuman itu berasal dari GAK karena intensitas erupsinya relatif kecil, sehingga tidak mungkin menghasilkan suara dentuman yang terdengar sampai 125 kilometer ke wilayah wilayah Jabodetabek.

“Apalagi di pos pengamatan Gunung Anak Krakatau sendiri yang jaraknya 42 km. Itu tidak terdengar,” tegas Nia.

Meski demikian, petugas di sekitar pos pemantauan Gunung Gede, Bogor, dan Gunung Salak di Sukabumi, menurut laporan memang mendengar juga adanya suara keras. Tetapi mereka menduga suara itu berasal dari petir saat hujan petir yang terjadi menyusul erupsi di GAK. Demikian juga petugas di sekitar GAK.

“Jadi bukan hanya di Gunung Gede dan Gunung Salak yang mendengar petir, di sekitar Gunung Anak Krakatau pada saat bersamaan dengan erupsi itu memang terdapat juga hujan petir, karena saat ini sedang musim hujan disertai petir,” katanya.

Terkait dengan suara dentuman, PVMBG sendiri memasang alat bernama infrasound untuk merekam kemungkinan adanya sinyal akustik dari erupsi gunung api.

Namun, infrasound hanya merekam gelombang suara yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia, berbeda dengan dentuman yang terdengar oleh sebagian masyarakat di wilayah Jabodetabek.

“Jadi walaupun dengan alat itu dia terekam, tapi kan frekuensinya berbeda dengan dentuman yang langsung bisa terdengar oleh telinga manusia,” kata Nia.

Sedangkan Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar, dalam tulisannya di akun Instagram resmi PVMBG Kementerian ESDM juga sependapat dengan hal itu. Rudy menyimpulkan bahwa ancaman primer yang langsung dari erupsi GAK bersifat lokal karena lontaran batu atau lava hanya terlokalisir di tubuh gunung api.

“Sangat kecil kemungkinan, bahkan diabaikan ancaman bahaya seperti ini sampai ke Pulau Jawa atau Sumatera,” katanya.

Suara dentuman, kata dia, tidak merefleksikan eksplosivitas erupsi, tidak juga dapat dijadikan indkator akan terjadinya erupsi besar. Ancaman bahaya sekunder berupa abu vulkanik jangkauannya dapat lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

“Untuk hal itu PVMBG sudah menerbitkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna orange,” katanya.

VONA tersebut sudah terintegrasi dengan sistem penerbangan sehingga tindak lanjut dari stakeholder dari penerbangan dapat dilakukan. Untuk itu, PVMBG mengimbau masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatera untuk tidak khawatir terhadap kemungkinan dampak erupsi GAK.

Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani, menyatakan suara dentuman yang didengar sejumlah warga kemungkinan tidak terkait dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau, di Lampung. (ant)

Leave a Comment

Recent Posts

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…

POPWILDA wilayah I Jabar di Ikuti Tujuh Daerah.

Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…

Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok Mengalami Kecelakaan di Kawasan Wisata Ciater

Kastara.Id,Depok - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terguling…

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok

Kastara.Id,Depok - Seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana,…