Hilal

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, kecil kemungkinan hilal atau bulan baru akan terlihat sore hingga petang hari ini, Selasa (11/5). Pasalnya ketinggian bulan saat waktu maghrib masih minus sehingga mustahil hilal bakal muncul.

Saat memberikan keterangan, Selasa (11/5), Thomas menyatakan, bulan Ramadan 1443 Hijriah atau 2021 besar kemungkinan akan digenapkan jumlahnya menjadi 30 hari. Hal ini sesuai dengan kaidah Islam dalam menentukan awal bulan. Sehingga Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1442 Hijriah akan jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Thomas menambahkan, jika ada yang mengaku melihat hilal, hakim agama dan sidang isbat sebaiknya menolak. Pasalnya secara ilmu astronomi hal itu tidak mungkin terjadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat pada Selasa (11/5) atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1442 Hijiriah. Sidang isbat dilaksanakan guna menentukan kapan 1 Syawal 1442 Hijiriah. Dirjen Bimas Islam, Kemenag, Kamaruddin Amin dalam keterangannya (5/5) mengatakan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan memimpin langsung pelaksanaan sidang isbat.

Dalam menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah, Kemenag memadukan dua metode, yakni hisab atau perhitungan astronomi dan rukyat atau melihat hilal secara langsung. Kedua metode tersebut memiliki simulasi apabila bulan baru terlihat beberapa saat setelah magrib atau qobla ghurub. Jika hilal terlihat, 1 Syawal 1442 Hijriah akan jatuh pada Rabu 12 Mei 2021. Namun jika hilal tidak terlihat, Idul Fitri akan dirayakan pada Kamis 13 Mei 2021.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Ketetapan itu dituangkan dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.

PP Muhammadiyah selama ini menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan. Berbeda dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menggunakan metode rukyat. Jika hilal benar tidak tampak, artinya PP Muhammadiyah dan PBNU akan merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah bersamaan. (ant)