Ramadhan Fest

Kastara.ID, Jakarta – Gelaran Ramadhan Fest yang diselenggarakan Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) Jakarta Utara pada 1-9 Mei 2021, berhasil membukukan omzet hingga mencapai Rp 84.150.650.

Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Utara Yati Sudiharti menuturkan, pelaksanaan Ramadhan Fest tersebut berlangsung di sisi kanan Atrium Nusantara Lantai 1 Mal Artha Gading, Kelapa Gading.

“Jadi, selama pelaksanaan kegiatan mulai 1 sampai 9 Mei 2021, omzet mencapai Rp 84 juta lebih,” ujar Yati, Selasa (11/5).

Dijelaskan Yati, omzet tersebut berasal 60 pelaku UKM yang merupakan binaan dari enam UKPD pengampu Jakpreneur di Jakarta Utara. Meliputi, Sudin PPKUKM; Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP); Suku Dinas Sosial; Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertrans dan Energi); Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf); serta Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP). Setiap pelaku usaha diberi kesempatan berdagang selama tiga hari secara bergantian.

Beragam jenis produk unggulan mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan (craft), fesyen, hingga kosmetik dipasarkan dalam Ramadhan Fest di Mal Artha Gading.

“Ramadan Fest membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan selama Ramadan sekaligus mempromosikan produk-produk pelaku UKM,” katanya.

Ditambahkan Yati, kegiatan Ramadhan Fest diharapkan bisa terlaksana secara berkelanjutan ke depannya. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UKM binaan Jakpreneur di Jakarta Utara untuk memasarkan produk-produk mereka.

“Harapannya, kegiatan bazar ini dilaksanakan secara berkelanjutan karena sangat bermanfaat bagi pelaku UKM. Sangat dirindukan banget bazar seperti ini apalagi baru diadakan lagi bazar offline di tahun ini setelah dari tahun kemarin dihentikan sementara karena pandemi,” tuturnya.

Ia juga berharap bazar serupa Ramadhan Fest bisa diadakan di lokasi-lokasi lainnya seperti di kantor-kantor kecamatan atau kantor wali kota.

“Harapan saya juga bazar seperti ini tidak hanya dilaksanakan di bulan Ramadan atau menjelang lebaran tetapi di waktu-waktu yang lain juga ada bazar offline, baik di tiap kantor kecamatan atau kantor wali kota. Namun, pastinya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya. (hop)