Anak Silver

Kastara.ID, Depok – Sudah banyak anak di Kota Depok yang berkeliaran di lampu merah dan salah satunya adalah anak siver. Sudah tidak bisa dihitung jumlahnya dan mengganggu pemandangan bagi pengendara.

Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok memberikan edukasi kepada orang tua anak-anak yang menjadi manusia silver. Orang tua tersebut diingatkan seputar tanggung jawab dan hak terhadap anak yang ada dalam Undang-undang (UU) Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Kepala DPAPMK Kota Depok Nessi Annisa Handari mengatakan, orang tua manusia silver cilik harus paham mengenai pentingnya pendidikan untuk anak. Karena itu, anak harus tetap belajar di sekolah.

Dikatakan Nessi, DPAPMK akan mengadakan advokasi kepada salah satu manusia silver cilik yang belum memiliki akta kelahiran. Nantinya, anak tersebut bakal dibantu ke pihak kelurahan atau kecamatan untuk mendapat akta kelahiran.

“Kami jelaskan mengenai UU Nomor 23 tahun 2002. Yaitu anak-anak yang masih berusia 0-18 tahun dan mereka masih dilindungi oleh UU,” kata Nessi  di Balai Kota Depok, Kamis (11/6).

Ditambahkan Nessi, penanganan manusia silver cilik akan melibatkan lintas Perangkat Daerah (PD), permasalahan seperti ini harus melibatkan banyak pihak.

Seperti kalau terkait sekolah ada peran Dinas Pendidikan (Disdik), terkait penelantaran atau keluarga tidak mampu ada peran Dinas Sosial (Dinsos). Kemudian, jika anak belum memiliki Akta Kelahiran terdapat peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

“Banyak yang harus dilibatkan. Oleh karena itu saya akan berkoordinasi dengan PD terkait agar permasalahan ini bisa teratasi dengan baik,” ungkapnya.

Aldi (18) anak silver yang biasa di lampu merah Perempatan Depok, dalam sehari dia menghasilkan uang sebesar 40.000 untuk menopang biaya hidup keluarganya. Hasilnya diberikan ke ibunya guna belanja sehari-hari.

Aldi dulunya bekerja sebagai delivery, namun karena wabah pandemi ini dia terpaksa di berhentikan. “Satu-satunya jalan jadi manusia silver untuk bisa bertahan hidup,” ujarnya.

Anak silver paling takut kepada Satpol PP. Ia pernah kena razia dibawa ke kantor Satpol PP di Pemkot Depok. (*)