Papua

Kaatara.ID, Jakarta – Pihak kepolisian menyebut Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Merauke berinisial EKM sering berkomunikasi dengan aktivis sekaligus pengacara Veronica Koman. Hal ini diketahui dari hasil penggeledahan terhadap isi ponsel milik EKM. Dari gawai tersebut, polisi menemukan percakapan antara EKM dengan Veronica.

“Yang bersangkutan aktif komunikasi dengan Veronica Koman. Itu salah satu percakapan di handphone yang disita,” kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes M. Iqbal Alqudusy, Jumat (11/6).

Menanggapi hal itu, Veronica Koman membenarkan soal kabar komunikasi antara dirinya dengan Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Merauke, Papua berinisial EKM.

“Betul saya berkomunikasi dengan Emanuel. Tapi ini harus dikontekstualkan dengan saya yang memang komunikasi dengan belasan orang Papua yang berbeda tiap harinya. Jadi tidak ada yang spesial dari berkomunikasi dengan saya,” kata Veronica dilansir CNNIndonesia, Jumat (11/6).

Kendati demikian, kata Veronica, dari informasi yang ia dapat EKM bukan lagi bagian dari KNPB Merauke. “Menurut klarifikasi KNPB Merauke kemarin, Emanuel sudah bukan anggota KNPB lagi per 2019,” ujarnya.

“Ini menunjukkan polisi pukul rata tidak boleh membagikan informasi apapun soal pelanggaran HAM Papua. Ini menunjukkan kepanikan polisi dalam menutupi pelanggaran HAM di Papua yang dilakukan secara ugal-ugalan,” ujar Veronica yang juga sebelumnya dikenal sebagai advokat HAM tersebut.

Tak hanya itu, kata Veronica, penangkapan terhadap EKM juga menambah daftar panjang aktivis Papua yang ditangkap menyatakan pandangan politiknya di dunia maya.

Sebagai informasi, EKM ditangkap di kediamannya yang berlokasi di Merauke, Papua pada Rabu (9/6) sekitar pukul 22.35 WIT. Ia ditangkap lantaran diduga menyebarkan berita bohong alias hoaks bernada provokatif dan SARA di akun Facebook pribadinya dengan nama Manuel Metemko. (ant)