Kastara.id, Cikarang – Kementerian Perindustrian mendorong industri komponen elektronika di dalam negeri dapat terus tumbuh dan berkembang, serta berperan menjadi bagian penting dari rantai pasok untuk produk dunia. Terlebih lagi, berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional, industri elektronika termasuk salah satu sektor prioritas karena memiliki tingkat pertumbuhan tinggi.

“Karena itu, industri komponennya termasuk ke dalam industri pendukung yang perlu terus didorong pengembangannya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mewakili Menteri Perindustrian pada peresmian dua fasilitas manufaktur baru PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) di East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Jawa Barat, Kamis (11/8).

Untuk mencapai target tersebut, Syarif menyampaikan, Pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui berbagai kebijakan strategis yang dapat mendukung berkembangnya kinerja industri elektronika dan komponennya di dalam negeri.

“Di antaranya adalah kebijakan tarif dan perpajakan,” ujarnya. Selain itu, kebijakan pengamanan pasar domestik melalui pengembangan dan pelaksanaan standardisasi bagi produk-produk elektronika, baik standar yang terkait dengan keselamatan, unjuk kerja, maupun standar penandaan.

Sementara dalam upaya menghadapi pemberlakuan pasar bebas, industri dalam negeri dituntut untuk terus meningkatkan keunggulan komparatif agar mampu bertahan dan unggul dalam persaingan global. “Pemerintah akan mengambil langkah pengembangan fasilitas yang mendukung pertumbuhan industri nasional seperti pembangunan infrastruktur energi dan transportasi, serta fasilitasi lainnya yang dapat mendongkrak keunggulan kompetitif industri kita,” kata Syarif.

Dengan upaya pemerintah tersebut. serta ditetapkannya industri elektronika sebagai salah satu sektor prioritas, Kemenperin optimistis para investor industri elektronika dan komponennya akan terus meningkatkan investasi di Indonesia. Salah satunya diwujudkan oleh OMI pada tahun 2016 ini yang memperluas pabriknya dengan menambah dua fasilitas manufaktur, yakni area produksi seluas 6.700 meter persegi dan area warehouse seluas 4.500 meter persegi.

OMI beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992 dan telah berperan serta dalam membangun dan mengembangkan industri berbasis teknologi tinggi, khususnya menghasilkan komponen elektronika seperti produk komponen untuk bisnis otomatisasi industri, komponen elektronik untuk otomotif, serta komponen elektronik dan mekanikal.

“Kami memberikan apresiasi kepada PT. Omron Manufacturing of Indonesia dalam membangun industri di Indonesia. Kami juga mengharapkan para vendornya dari Jepang untuk ikut berinvestasi di Indonesia,” ujar Syarif. Hal ini untuk memperkuat dan mengembangkan industri elektronika yang semakin kokoh dan mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar ASEAN bahkan dunia.

“Saya telah melihat komponen yang dihasilkanbisa diaplikasikan ke berbagai sektor industri seperti industri makanandan industri semen. Sektor seperti inilah yang ingin kita dorong pengembangannya, yang memiliki daya daya saing tinggi karena teknologinya. Bahkan, di Indonesia mereka telah menguasai pasar indonesia sampai 50 persen,” kata Syarif. (nad)