Kastara.id, Jakarta – Calon jemaah haji Indonesia dijadwalkan baru akan mulai tiba di Kota Makkah pada Kamis (18/08) mendatang. Meski demikian, sejumlah persiapan terus dilakukan oleh petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, termasuk tim katering.

Dipimpin langsung Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat, tim katering melakukan sidak persiapan ke sejumlah perusahaan penyedia layanan katering bagi calon jemaah haji Indonesia. Ada tiga perusahaan yang ditinjau, yaitu Syalal Asiya di kawasan Kakiyah, Raghaib di Suqiyah, dan Remas di Az-Zaidi.

Tim ini terdiri dari lima pakar kuliner dan ahli tataboga yang juga tenaga pengajar dari Sekolah Tinggi Pariwisata (SPT) Bandung: Mandradhitya Kusuma, Anwari Masatip, Rahdiwansyah, Dhonny Yusuf, dan Saripuddin. Selain itu, ada juga dua ahli sanitasi dan surveilance (sansur) dari Kementerian Kesehatan: Sayekti dan Mugi Wahidin.

“Kita ada kawan-kawan dari STP yang ekspert dalam bidang katering. Ini masukan buat kita untuk peningkatan pelayanan konsumsi pada jamaah haji. Tahun ini ada lima pengawas katering dari tenaga ekspert dan ini menjadi energi kita untuk melakukan pengawasan supaya pelayanan katering lebih baik dari sebelumnya,” kata Arsyad, Kamis (11/8).

Pencekan kesiapan mencakup banyak hal, antara lain memastikan peralatan dapur sudah siap digunakan, mencek sanitasi penyimpanan bahan, memeriksa food warmer dan memastikan tingkat higienitasnya. Selain itu, pencekan juga dilakukan terkait dengan kualitas bahan baku, apakah sudah kadaluarsa ataukah belum. Juga terkait ketersediaan sumber daya (koki) yang berasal dari Indonesia untuk memastikan menu makanan bercita rasa Indonesia.

Dari tiga perusahaan penyedia layanan katering yang dipantau, Arsyad Hidayat mengatakan bahwa perusahaan Raghaib relatif sudah siap untuk menyiapkan 7.500 paket katering bagi calon jemaah haji Indonesia ketika berada di Makkah. Beberapa catatan diberikan kepada Syalal Asiya yang akan menyiapkan 5.000 paket katering bagi calon jemaah haji Indonesia, khususnya terkait dengan penyiapan alat dan bahan makanan.

“Mereka akan menyiapkan malam ini. Nanti akan kita cek nanti malam. Kita masih ada waktu, karena jamaah baru dating tanggal 18 Agustus. Kita akan terus cek sampai betul-betul catatan perbaikan yang dimintakan oleh tim pengawas katering PPIH Arab Saudi ini semuanya sudah dipenuhi,” ujarnya.

Catatan yang lebih dalam diberikan Arsyad Hidayat dan tim pengawas kepada perusahaan Remas. Selain peralatan yang masih harus disiapkan, koki yang berasal dari Indonesia pada perusahaan katering ini juga masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, Arsyad mengingatkan kepada mereka untuk segera memperbaiki persiapannya dan memberi waktu lima hari ke depan. “Tanggal 16 Agustus kita akan kembali datang untuk memastikan kesiapan dapur ini,” kata Arsyad.

PPIH Arab Saudi telah melakukan kontrak kerja dengan 23 dapur pelayanan katering bagi calon jemaah haji Indonesia. Mereka akan menyediakan katering bagi seluruh jemaah haji ketika berada di Makkah selama dua kali 12 hari, yaitu untuk makan siang dan makan malam.

“Distribusi katering akan berlangsung sejak awal kedatangan jamaah, dalam rentang waktu dari 18 Dzulqadah sampai 4 Dzhulhijjah. Itu akan kita distribusi selama 12 hari, untuk makan siang dan makan malam,” ujarnya.

Menurut Asryad, kebijakan penyediaan katering dua kali sehari merupakan hasil evaluasi pelaksanaan penyelediaan layanan makanan tahun lalu. Saat itu, jamaah hanya mendapat satu kali makan siang selama lima belas kali. Tahun ini, jamaah mendapat makan siang dan malam selama 12 hari ketika berada di Makkah. (nad)