OVO dan GoPay

Kastara.ID, Jakarta – Persaingan dalam layanan pembayaran digital di Indonesia tampaknya bakal semakin seru. Pasalnya tersiar kabar saham DANA, salah satu operator pembayaran digital, telah dibeli oleh Grab. Padahal selama ini Grab diketahui sudah memiliki layanan pembayaran digital bernama OVO. Itulah sebabnya diperkirakan dalam waktu dekat OVO dan DANA akan bersatu atau merger.

Dikutip dari Reuters, Rabu (11/9), Grab telah membeli mayoritas saham DANA yang selama ini dikuasai oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek). Namun Reuters menyebut langkah tersebut masih dalam tahap awal dan membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Selain itu, struktur kepemilikan juga masih perlu dibicarakan dengan Bank Indonesia. Hal ini terkait dengan adanya aturan yang membatasi kepemilikan asing dalam layanan pembayaran digital. Saat ini Grab mendapat dukungan pendanaan dari Softbank Masayoshi Son, Jepang. Sedangkan DANA disokong oleh Ant Financial Services Group, China. Perusahaan pembiayaan ini dulunya bernama Alipay, salah satu anak perusahaan Alibaba Group.

Sampai saat ini belum diketahui berapa besar nilai kepemilikian Grab atas OVO. Namun dipastikan jumlah saham OVO yang digenggam Grab cukup besar. Reuters menambahkan, sejauh ini belum ada komentar dari pihak Grab dan OVO. Hal serupa dengan pihak DANA yang menolak berkomentar terkait pembelian saham tersebut.

Meger OVO dan DANA membuat layanan pembayaran digital di Indonesia bakal hanya dikuasai dua operator. Gabungan OVO dan DANA bakal menantang GoPay, layanan pembayaran digital milik Gojek.

Finance Asia menyebutkan valuasi OVO saat ini sebesar 2,9 miliar dolar AS. Sedangkan Grab dan Gojek valuasi asetnya masing-masing mencapai 14 miliar dolar AS dan 10 miliar AS. (rfr)