Metro

Program E-Sabak Kembali Berlanjut di Tingkat SMA

Kastara.ID, Depok – Program e-Sabak yang sudah digagas di Kota Depok pada tahun 2015 merupakan pelopor pembelajaran berbasis teknologi pertama di Indonesia.

Penggagas sekaligus pembuat e-Sabak Chiptec Smart Learning Ansarullah Yasin saat ditemui di Margonda, Rabu (11/9), mengatakan bahwa pogram e-Sabak adalah proses pembelajaran menggunakan tablet.

Dia mengatakan program tersebut pernah diluncurkan Menteri Informasi dan Komunukasi Rudiantara dan Menteri Pendidikan Anies Baswedan di SMP 19 Depok. E-Sabak sejak 2014 hingga sekarang sudah di gunakan di SMP swasta di Tangerang Selatan.

Program ini akan dilanjutkan setelah empat tahun terhenti dikarenakan banyak keinginan dari masyarakat Depok. “Kami rasa program e-Sabak sangat berguna di era digital saat ini,” katanya.

Penggunaan teknologi membawa dunia pendidikan lebih cepat dan lebih maju. Program e Sabak saat Anis Baswedan menjadi Menteri Pendidikan, sementara Menkominfo mendukung sisi infrastruktur seperti penggunaan Sabak ini.

Dirinya yakin program ini bakal mampu mengurangi biaya kebutuhan para siswa akan buku, karena program e-Sabak, selain lebih murah, juga tetap memiliki kualitas. Menekankan untuk kegiatan tulis-menulis, para siswa masih tetap menggunakan kertas.

“Saat ini, program telah mulai dicoba pada SMA. Untuk ke depannya, penerapan program ini dimulai dari daerah-daerah terpencil. Pada fase ini, kita fokus pada daerah-daerah yang tertinggal,”katanya.

Dia menjelaskan ketimpangan akses pendidikan dapat dikurangi dengan penerapan konsep 3T yang meliputi terdepan, terluar, dan tertinggal.

Model pendidikan e-Sabak ini segera diterapkan menyeluruh dan masuk kurikulum masa datang, yang masih dalam tahap uji coba.

“Program ini sekaligus menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja praktis dan mengembangkan model pendidikan terbuka,” katanya.

Dijelaskannya, e-Sabak merupakan sarana anak belajar aktif kreatif memakai tablet Android dalam kurikulum edukatif plus ketrampilan hidup.

Alhasil, siswa bisa belajar kapan-di mana-siapa pun atau biasa disebut homeschooling di mana siswa bersangkutan bisa mengikuti ujian sekolah lokal dan nasional melalui sekolah negeri terdekat baik tingkat SD, SMP, dan SMA.

Pemerintah dan industri, lanjut dia, mendorong operator untuk menerapkan teknologi terbaru agar bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia. (*)

Leave a Comment
Share
Published by
Rudi Irwanto

Recent Posts

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…