Hoaks

Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Perhubungan menggelar acara seminar melawan hoaks dengan tema ‘Ketika Kerja Keras Saja untuk Membangun Bangsa Tidak Cukup’ Rabu (11/9). Dalam seminar tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak seluruh insan tranportasi di Indonesia untuk berjuang bersama melawan hoaks yang terjadi di Pemerintahan.

“Untuk melawan hoaks itu kita memang harus ada persepsi yang sama tentang itu. Makanya sekarang ini kita undang semua insan perhubungan dari Papua hingga Aceh untuk mengedukasi dan menjelaskan hoaks bisa menjadi cara orang untuk menjatuhkan orang lain. Walaupun ada juga yang positif untuk membangun. Kalau kritik yang membangun maka kita gunakan itu sebagai upaya memperbaiki diri, tetapi kalau itu memang hoaks kami mengajak semua insan perhubungan ini memberikan jawaban,” ujar Menhub Budi.

Menhub Budi menjelaskan bahwa seluruh insan perhubungan harus membangun dan meningkatkan kebanggan sebagai orang Indonesia. Selain itu juga harus bangga dan senang dengan pekerjaan yang dilakukan.

“Kita ini harus membangun dan meningkatkan kebanggan sebagai orang Indonesia. Kita juga harus mencintai kerjaan kita dan saya membuat suatu yang baik untuk bangsa ini. Kebanggaan ini harus dibuat secara sitematis, kalau kita bangga kerja akan terasa seperti main. Namun kalau enggak senang dan enggak bangga waktu akan terasa lama,” ucap Menhub.

Dalam acara seminar tersebut juga diputarkan video yang menyadarkan seluruh masyarakat bahwa transportasi menjadi nadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu menandakan transportasi telah hadir untuk masyarakat hingga ke pelosok negeri.

Sementara itu, Staff Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati mengatakan bahwa saat ini hoaks menyerang di dua lini penting yaitu kinerja pemerintah dan politik identitas. Hoaks dapat dilawan dengan cara mengedukasi dan sosialisasi dari lini paling bawah, dari anak-anak hingga orang tua.

“Dari hasil survei dan kajian yang paling penting adalah melakukan edukasi sosialisasi dari lini paling bawah, anak-anak sampai keluarga inti, guru bahkan tokoh-tokoh masyarakat. Jadi itu yang saya lihat paling penting adalah upaya-upaya pencegahan,” jelasnya.

Adita mengatakan jangan sampai kinerja pemerintah yang telah bekerja dengan seluruh tenaga rusak hanya karena hoaks. Edukasi media digital menjadi sangat penting saat ini untuk masyarakat, pasalnya teknologi seperti dua sisi mata uang yang bisa menjadi barang membahayakan, tapi sangat mampu membantu kinerja pemerintah.

“Kita bicara soal isu transportasi ini tentang bagaimana media digital bisa membantu kita secara produktif membantu kita untuk mempromosikan kinerja-kinerja pemerintah dan membantu kita juga untuk melawan hoax yang membahayakan. Sehingga perlu dilakukan edukasi,” terang Adita.

Selain itu Adita juga memberikan tips untuk melawan hoaks yang pertama dengan menyaring informasi sebelum menshare, kedua melihat alamat website yang memberikan informasi jika blog free diharukan mencari info yang lebih akurat, ketiga cek tanggal atau tahun berita dan infromasi yang diterima apakah masih relevan atau tidak dan terakhir apabila informasi diterima dari media massa dilihat dahulu apakah benar dengan mengecek alamat redaksi di halaman web-nya.

Bukan hanya dari Adita, tips mencegah hoaks juga diberikan oleh Penggiat Media Sosial Kang Dede. Kang Dede menyatakan untuk melawan hoaks perlunya respon cepat hal tersebut dari instansi resmi atau bisa melihat website fakta.com, trunbackhoax.id atau situs resmi pemerintah yaitu stophoax.id.

“Institusi itu sendiri harus meredam dan melawan hoaks dengan cara membuat respon secepatnya. Atau saat ini sudah banyak aplikasi yang peduli memberantas hoaks seperti Fakta.com, turnbackhoax.id, dan stophoax.id,” tuturnya.

Seminar tersebut dimoderatori oleh Gading Marten dan dihadiri oleh 500 lebih insan tranportasi dari seluruh Indonesia. Diharapkan acara ini dapat mengedukasi seluruh insan perhubungan.

Menhub Menerima Gelar ‘Kakak Besar’ Dari Masyarakat Papua

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima penghargaan sebagai ‘Kakak Besar’ masyarakat Papua. Penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi yang telah membina ASN Kemenhub di Papua.

“Kami dari insan perhubungan terutama mengucapkan terimakasih dengan sarana transportasi tol laut, baik laut, darat maupun udara. Kami di Papua sudah bisa terhubungi satu dengan yang lain. Satu kebanggan yang luar biasa sehingga penghargaan kami berikan kepada kakak kami. Kakak adalah sebagai lambang penghargaan artinya bisa melindungi dan menjembatani kami anak-anak Papua ASN di Papua,” jelas salah satu ASN dari Papua.

Menhub Budi mengapresiasi hal tersebut, menurutnya penghargaan itu adalah hasil kerja dari seluruh insan perhubungan Indonesia. Berkat kinerja yang baik dari seluruh insan perhubungan, transportasi bisa dirasakan hingga ke Papua.

“Terima kasih rekan dari Papua satu yang tidak terduga bahwa ada satu apresiasi bukan untuk saya tapi untuk kita semua. Kita tahu bahwa Papua adalah Indonesia, satu persaudaraan, satu pelukan satu tatap muka, satu tatapan yang jernih dan jujur adalah bagaimana saudara kita di Papua merasa Indonesaia lebih dari Indonesia,” tandasnya. (rfr)