Kastara.id, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terbuka dalam pengelolaan keuangan menyusul induk organisasi cabang olahraga itu merupakan badan publik.

“PSSI sering mendapatkan sorotan dalam akuntabilitas keuangan, baik laporan keuangan maupun distribusinya kepada klub. Disayangkan jika PSSI sekarang masih kurang transparan,” kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta (10/11).

Transparansi laporan keuangan dan distribusi itu meliputi termasuk dana yang diperoleh PSSI dari Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), sponsor, hak siar, maupun dana dari pemerintah.

“Buktinya, ada lembaga swadaya masyarakat yang menggugat lewat Komisi Informasi Pusat (KIP). Ternyata, PSSI keberatan. Kemenpora juga telah memberikan dana Rp 1,4 miliar untuk tim U19,” ujarĀ Gatot.

Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan itu menjadi satu dari 11 harapan pemerintah terhadap PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 Edy Rahmayadi yang telah terpilih dalam kongres di Ancol, Jakarta.

“Kami mengucapkan selamat kepada Pak Edy Rahmayadi yang telah terpilih. Tapi Pak Edy tidak boleh terlalu lama bersuka cita karena sejumlah tugas sudah sangat mendesak untuk ditangani,” kata Gatot.

Tugas-tugas itu, menurut Gatot, adalah konsolidasi internal, komitmen untuk mencurahkan waktu untuk organisasi, melawan tindak pengaturan skor, pembinaan suporter, kepemilikan saham klub oleh suporter, konsisten menjaga hubungan dengan pemerintah dan lembaga terkait.

Kemudian, pembinaan atlet-atlet usia dini, target pretasi menuju Asian Games 2018, akuntabilitas laporan keuangan, pengakuan terhadap klub-klub sepak bola di Indonesia termasuk status kompetisi, dan keterlibatan PSSI dalam penyediaan infrastruktur sepak bola Tanah Air.

“Kemenpora berharap pengurus PSSI yang baru segera merangkul kembali mereka yang selama ini berseberangan dan secepatnya memformalkan hubungan itu dalam kongres berikutnya. Kemenpora sengaja tidak menginterupsi karena memang tidak ingin ada intervensi dalam kongres,” ujar Gatot.

Sebanyak 107 pemilik suara PSSI hadir dalam Kongres Biasa PSSI yang beragenda utama pemilihan kepengurusan baru periode 2016-2020 di Ancol, Jakarta. Jumlah itu terbagi atas 33 asosiasi provinsi, 18 klub Indonesia Super League (ISL), 16 klub Divisi Utama, 15 klub Divisi Utama, 22 klub Piala Nusantara, dan tiga asosiasi, yaitu pemain, pelatih, dan futsal.

Panglima Kostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 setelah mendapatkan 76 dukungan suara. (sit)