Headline

Ketika Sanggar Mekar Jaya Hadirkan Wayang Kulit Betawi

Kastara.ID, Jakarta – Jika mendengar nama Wayang Kulit, mungkin banyak orang tahu itu adalah salah satu kesenian asal Jawa Tengah. Tapi, jarang yang tahu kalau ada juga Seni Wayang Kulit Betawi.

Lumrah, kalau memang sedikit yang mengetahui tentang Wayang Kulit Betawi. Sebab seni ini jarang sekali ditampilkan di tengah masyarakat, berbeda dengan Wayang Kulit Jawa Tengah atau Wayang Golek Jawa Barat.

Meski kalah pamor dibanding seni serupa dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, namun upaya Sanggar Mekar Jaya (SMJ) untuk mempopularkan Wayang Kulit Betawi saat ini, patut diacungi jempol.

Sanggar yang dipimpin Sukarlana (52), secara rutin sebulan sekali menampilkan pertunjukkan Wayang Kulit Betawi di Museum Wayang, kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat.

“Dari banyak seni Betawi, Wayang Kulit Betawi jadi salah satu yang jarang tampil. Imbasnya, jadi kurang popular dibanding Wayang Kulit Jawa dan Wayang Golek Sunda,” ucap Sukarlana.

Diungkapkan Sukarlana, secara fisik bentuk Wayang Kulit Betawi tidak berbeda dengan Wayang Kulit Jawa. Namun, memang ukirannya tampak lebih kasar. Nama tokoh punakawan Wayang Kulit Jawa dengan Wayang Kulit Betawi juga berbeda.

Versi Jawa Tengah maupun Timur, untuk para punakawan dalam pewayangan bernama Gareng, Petruk dan Bagong. Sedangkan untuk versi Betawi, sama dengan Wayang Golek Sunda, nama tokoh punakawannya yaitu Astrajingga (Cepot), Dawala, dan Gareng.

“Bahasa yang saya gunakan juga terkadang dicampur-campur dengan bahasa Sunda, saat melakoni dalang Betawi,” tuturnya.

Perihal lakon yang ditampilkan, terang Sukarlana, lakon pesan moral yang disesuaikan dengan kekinian, misalnya menjaga kebersihan lingkungan, gotong royong, dan lain sebagainya.

Dia berharap, kebijakan Pemprov DKI melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, yang memfasilitasi sanggar seni yang dipimpinnya tampil rutin setiap bulan di museum, bisa mengangkat pamor Wayang Kulit Betawi agar lebih dikenal masyarakat.

“Dengan sering tampilnya Wayang Kulit Betawi di Museum Wayang, merupakan wujud komitmen Pemprov DKI Jakarta melestarikan seni Betawi agar tidak punah,” tandasnya. (hop)

Leave a Comment

Recent Posts

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…