Yontaifib 1 Marinir

Kastara.ID, Jakarta – Memasuki hari ketiga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tim SAR gabungan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL terus bergerak mencari korban dan puing pesawat. Kali ini ada delapan tim penyelam yang terdiri dari empat tim penyelam Yontaifib 1 Mar dan empat tim penyelam Denjaka yang diterjunkan dalam pencarian, di perairan Kepulauan Seribu (11/1).

Setelah dilakukan briefing oleh Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Danyontaifib 1 Mar) Letkol Mohammad Abdilah, yang mengatakan bahwa hari ini akan melaksanakan pencarian dengan tiga metode pencarian dengan metode circle, metode kipas, dan metode sisir dengan titik kordinat yang sudah ditentukan.

“Kami bersama dengan tim gabungan Denjaka terus melakukan pencarian korban serta puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, diketahui penelusuran hari ini, tim SAR gabungan Denjaka dan Yontaifib 1 Mar TNI AL sudah menemukan indikasi posisi kotak hitam (black box) berada dengan menggunakan alat pinger finder yang diturunkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), selanjutnya akan memetakan lokasi dan memberikan tanda-tanda medan untuk mempermudah tidakan lanjutan,” ujar Danyontaifib 1 Mar.

Pada kesempatan tersebut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono,  dan Komandan Pasmar 1 (Danpasmar 1) Brigjen TNI (Mar) Hermanto, juga meninjau proses pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu. (dha)