PTM

Kastara.ID, Depok – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Depok secara bertahap mulai dilaksanakan per Senin (10/1). Merespons hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengusulkan pembentukan tim mitigasi PTM tingkat SMA yang dibentuk oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

“Kami kemarin minta dibuat tim satgas khusus untuk mitigasi penanganan kasus Covid-19 ketika terjadi di SMA. Hal itu agar jangan Wali Kota disalahkan kalau kami pakai mitigasi terhadap satu kasus yang terjadi di SMA,” ujar Mohammad Idris, saat melakukan sesi wawancara pada program Kompas Malam di Kompas TV, sebagaimana dimuat situs resmi Pemkot Depok (9/1).

Menurutnya, usulan pembentukan tim mitigasi PTM khusus SMA oleh Pemkot Depok tersebut demi menghindari permasalahan ke depannya. Sebab, tanggung jawab dan kewenangan SMA/SMK berada di provinsi.

“Karena ini ranahnya provinsi, maka kami meminta usulan pembentukan tim mitigasi PTM ke provinsi, kalau tidak ini akan menjadi masalah ke depannya,” tuturnya.

Lanjutnya, pada PTM di tingkat SMA, kegiatan belajar mengajar berlangsung selama lima jam. Untuk jumlah kapasitas siswanya yakni 50 persen.

“Saya perlu klarifikasi bahwa tidak ada penundaan untuk PTM 100 persen di Bodebek khususnya Provinsi Jawa Barat. Jadi, pernyataan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi itu sudah dijawab dengan Surat Edaran per 7 Januari kemarin bahwa level 1 dan 2 dengan capaian vaksinasi 80 persen dosis 1 dan dosis 2 lebih dari 50 persen ini pembelajaran diberlakukan 100 persen,” jelasnya.

Meski demikian, sambung Mohammad Idris, di beberapa kota termasuk Kota Depok, ada sejumlah SMA dari sisi hasil periksa yakni protokol kesehatan (prokes) yang belum lengkap. Ditambah pendapat orang tua siswa yang tidak setuju dengan PTM 100 persen karena adanya varian baru Covid-19.

“Vaksinasi kami sudah 100 persen untuk tenaga pendidik dan kependidikan. Cuma ini karena masalah prokes yang 97 persen SMA yang sudah siap dan 3 persen belum siap. Maka, Kantor Cabang Dinas (KCD) akan vidcon se-Jabar untuk meminta pandangan orang tua dan ada sedikit pengetatan prokes. Kalau Kota Depok yang menangani SD dan SMP sudah selesai 100 persen, mulai belajar pada 24 Januari 2022,” tandasnya. (dha)