Moh. Hafid Nasir

Kastara.ID, Depok – Untuk mengatasi masalah tawuran bagi para pelajar di Kota Depok lebih kepada hilangnya komunikasi antara orang tua dengan anak. Juga pelajaran agama di sekolah masing-masing harus ditingkatkan lagi.

Hal ini di ucapkan Ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok Moh. Hafid Nasir saat ngobrol bareng di Serabi Bandung, Jalan Margonda Raya, Depok, Rabu (12/2).

“Tawuran sebenarnya tugas kita bersama. Yang menjadi permasalahan sering kali tidak ada komunikasi antara orang tua dan anak. Karena orang tua terlalu sibuk mencari uang. Berangkat pagi pulang malam,” katanya.

Ditambahkan Hafid, tugas sekolah untuk mendidik para siswa-siswinya di sekolah. Selebihnya adalah peran orang tua yang harus berkomunikasi apa masalah yang dihadapi anak dan dengan siapa anaknya bergaul.

Pelajar yang terlibat tawuran dan melakukan tindakan kriminal lainnya, lahir dari keluarga broken home atau keluarga yang tidak ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

“Makanya ke depan Kota Depok perlu mengoptimalkan program ketahanan keluarga. Persoalan tawuran tidak hanya tugas sekolah, tapi juga tugas orang tua. Jadi jangan juga sekolah selalu jadi objek ketika ada tawuran,” jelasnya.

Selain itu terkait pencabutan izin bagi sekolah yang siswanya sering terlibat tawuran, Hafidz meminta harus dilakukan pendekatan persuasif dengan sekolah yang sering tawuran.

“Salah satu penyebab tawuran terjadi yaitu provokator dari para alumni. Ketika waktu masih sekolah, para alumni sering tawuran,” imbuhnya. (*)