Kastara.ID, Jakarta – Perum Bulog siap mendukung upaya pemerintah dalam upaya pencegahan virus COVID-19 atau yang lebih dikenal virus Corona dengan menerapkan protokol deteksi suhu tubuh pada pintu masuk di wilayah kerja Perum Bulog. Upaya ini tegas dilakukan untuk seluruh pegawai dan para tamu yang memasuki wilayah kerja Perum Bulog.

Dalam keterangannya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, menyatakan upaya mitigasi penyebaran virus COVID-19 ini sesuai dengan surat imbauan dari Kementerian Kesehatan RI yang selanjutnya dijalankan oleh Divisi SDM Bulog, untuk memastikan pegawai dan tamu yang memasuki wialayah kerja Perum Bulog bebas dari gejala virus COVID-19 seperti demam di atas 38 derajat celcius dan gejala flu lainnya.

“Bulog secara aktif dan konsisten melakukan upaya-upaya preventif dan promotif, mengajak serta mengedukasi internal dan eksternal untuk melaksanakan hidup sehat melawan virus COVID-19,” ujar Budi Waseso di Jakarta, Kamis (12/3).

Virus Corona merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan mirip dengan influenza, disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui doplet (percikan ludah) yang dapat sewaktu-waktu keluar ketika bercakap-cakap, yang hingga saat ini belum ditemukan obat dan vaksinnya.

“Akses pintu masuk akan dibuat satu jalur sehingga memudahkan petugas protokol untuk melakukan pengecekan suhu tubuh setiap pegawai dan tamu,” tegas Budi Waseso.

Apabila ada pegawai/pengunjung/tamu yang mengalami gejala demam di atas 38 derajat celcius dan sesak nafas, akan segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga medis. Perum Bulog juga telah membuka hot line untuk internal apabila terjadi hal yang mendesak terkait virus COVID-19 yaitu pada Ext: 1917.

Selain itu Bulog juga menjamin pasokan pangan utamanya beras dalam mengantisipasi panic buying dan juga seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia siap mendistribusikan beras ke semua lapisan masyarakat.

“Sekali lagi, masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog siap menjamin pasokan pangan dalam situasi yang tidak terduga maupun menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri,” kata mantan Kepala BNN tersebut. (mar)