Haji 2019

Kastara.ID, Madinah – Jemaah haji Indonesia Gelombang I akan diberangkatkan dari Madinah ke Makkah mulai tanggal 14 hingga 28 Juli mendatang. Jemaah diimbau agar tidak membawa barang-barang terlampau banyak sehingga mengakibatkan bagasi overload.

Imbauan ini disampaikan Kepala Seksi Transportasi Fitsa Baharuddin ketika ditemui di Kantor Daerah Kerja Madinah, Kamis (11/07) malam Waktu Arab Saudi (WAS). “Seringkali jemaah haji membawa oleh-oleh, kemudian ada yang bawa perlengkapan alat masak, itu yang jadi over bagasi,” ujar Fitsa.

Ia menjelaskan bahwa hal ini dapat merugikan jemaah haji itu sendiri karena jika terjadi over bagasi, maka ada barang yang terpaksa tidak bisa diangkut. Hal ini dikarenakan kapasitas bagasi di bus sangat terbatas.

Fitsa menjelaskan bahwa untuk tahun ini ada enam perusahaan bus yang akan mengangkut jemaah haji dari Madinah ke Makkah. “Sama seperti tahun sebelumnya kita sudah upgrade fasilitas-fasilitas yang ada dalam bus,” ujar Fitsa.

Di antaranya menggunakan bus yang dilengkapi dengan GPS agar pergerakan bus yang mengangkut jemaah bisa terlacak. “Di mana posisi bus tersebut apakah sudah sampai tujuan atau belum,” imbuhnya.

Mengingat terbatasnya waktu pemberangkatan jemaah haji dari Madinah ke Makkah, Fitsa juga mengimbau jemaah agar memperhatikan waktu check out dari hotel agar dapat segera menaiki bus dan diberangkatkan menuju Makkah.

Dijumpai terpisah, Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari memberikan keterangan bahwa keseluruhan jamaah haji gelombang I mencapai 94.550 orang yang berasal dari 229 kloter. Angka ini, sudah termasuk petugas penyerta kloter.

“Kedatangan kloter awal, jumlah kloter yang tiba masih sedikit. Setelah itu setiap hari kedatangan jamaah ke Madinah rata-rata per hari mencapai 14–18 kloter,” kata Jauhari.

Menurut Jauhari, kedatangan jamaah haji gelombang I akan mencapai masa puncak pada hari kedelapan, sembilan, dan sepuluh yang diperkirakan jatuh pada 14, 15, dan 16 Juli 2019. (put)