Kastara.id, Tangerang – Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2018 di International Convention Exhibition (ICE) BSD dipastikan bakal menurun jumlah pengunjungnya. Boleh jadi ada sejumlah faktor yang mempengaruhinya.
Keluhan sepinya pengunjung dirasakan juga oleh sejumlah produsen otomotif peserta pameran. Mereka mengaku, secara kasat mata pameran tahun ini lebih sepi dibandingkan pelaksanaan tahun lalu.
Salah satu petinggi prinsipal merek mobil asal Eropa menyebutkan, target yang diprediksi sejak sebelum pameran dipastikan jauh meleset dari target. Disebutkannya, sampai Minggu pagi, 12 Agustus 2018, baru mencapai penjualan seratusan unit. Padahal terget yang dipatok hampir dua kali lipatnya.
“Tahun ini memang agak sepi ya. Mungkin politik, ganjil genap juga mempengaruhi, dan sensasinya mungkin berkurang,” ujar petinggi yang enggan disebut namanya.
Sementara Deputy Group Head of Planning and Communication Group MMKSI Intan Vidiasari mengaku bisa dirasakan perbedaanya dengan tahun lalu. “Tahun lalu itu mengisi surat pemesanan kendaraan (SPK) sampai di sini. Bagian belakang juga penuh. Memang lebih sepi,” ujarnya.
Penurunan jumlah pengunjung juga terlihat secara kasat mata. Pada tahun lalu, mulai Jumat siang, pengunjung sudah mulai padat. Namun hari Jumat (10/8), menurut Intan sama seperti hari biasa pada penyelenggaraan tahun lalu.
Pendapat berbeda diutarakan Ketua Gaikindo III Rizwan Alamsyah yang mengklaim pelaksanaan GIIAS tahun ini tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, begitu pula dengan jumlah pengunjungnya.
Rizwan menjelaskan, pencapaian GIIAS tahun ini adalah sebuah kebanggaan, karena target yang dicanagkan telah tercapai. Menurutnya, angka pengunjung tahun ini hingga Jumat 10 Agustus kurang lebih sama dengan tahun lalu.”Angka yang dilaporkan sama tahun lalu kurang lebih sama angkanya. Kita belum tahu semuanya, yang jelas angkanya tidak naik,” ujar Rizwan sehari sebelum penutupan.
Rizwan menambahkan, faktor yang membuat pengunjung angkanya tidak meningkat mungkin karena banyaknya mobil yang sudah diluncurkan pada tahun lalu. “Mungkin ada juga pengaruh Pilpres atau Asian Games karena rupiah naik,” katanya. (yan)