Kastara.id, Bandung – Terkait rencana aksi terorisme yang berhasil digagalkan pihak kepolisian, di sejumlah negara juga terjadi aksi terorisme serupa yang menelan banyak korban dan tentu saja mengundang keprihatinan berbagai pihak.

Kapolri Jenderal TNI Tito Karnavian mengemukakan, sampai hari ini sudah enam orang terduga teroris yang berhasil ditangkap pihak kepolisian, setelah rencana mereka meledakkan bom di Istana Negara berhasil digagalkan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, Sabtu (10/12) lalu.

Sebelumnya Kapolri mengemukakan bahwa rencana peledakan bom di Istana itu sudah dimonitor kurang lebih selama dua minggu baik di Solo, Bekasi, maupun tempat lainnya. “Begitu kemudian di kontrakan yang di Bintara, Bekasi, diyakini ada barang bukti, maka digrebek dan ditangkap. Betul ada (barang bukti) dan dengan teknik-teknik tertentu maka mereka tidak bisa mengelak lagi,” ujarnya.

Kapolri mengungkapkan keenam tersangka ini akan diproses secara hukum dan berkasnya akan diserahkan ke Kejaksaan dan berakhir di Pengadilan. Dengan adanya barang bukti, lanjut Kapolri, hukumannya akan berat. “Jadi jangan sampai nanti ada yang mengatakan ini pengalihan isu, rekayasa, tidak. Semua proses hukum akan berakhir kepada persidangan. Silakan nanti di peradilan kita lihat nanti apa kesaksian mereka,” kata Kapolri.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun merasa sangat bersyukur karena jajarannya berhasil menggagalkan upaya pengeboman Istana Presiden oleh kelompok teroris Bekasi jaringan Bahrun Naim. Sejumlah orang, termasuk seorang perempuan yang menjadi ‘calon pengantin’ atau bomber, turut ditangkap Tim Densus 88 antiteror Polri.

“Kami bersyukur karena kita dapat menggagalkan,” ujar Tito Karnavian usai menghadiri acara 1212 berkaitan milad ke-26 Pesantren Daarut Tauhiid dan peringatan Maulid Nabi di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12).

Tito pun lalu membandingkan kejadian ledakan bom di negara lain seperti di Istanbul (Turki), Aden (Yaman), Kairo (Mesir), dan Mogadishu (Sudan).”Tapi Alhamdulilah di Indonesia dapat mengamankan ini (kelompok teroris Bekasi),” katanya.

Lebih lanjut Tito menuturkan, semua elemen masyarakat dan aparat keamanan harus berkomitmen menangkal segala bentuk ancaman teror di negeri ini. Termasuk menutup ruang gerak teroris di Indonesia. “Saya harap semua pihak, baik Polri, TNI, Pemda, dan semua elemen masyarakat untuk bersama memberantas serta menangani teroris di Indonesia,” ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (raf)