Motor Besar Indonesia

Kastara.ID, Jakarta – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak berbagai klub motor Besar yang ada di Indonesia bisa berhimpun dalam satu wadah. Nanti keanggotaannya adalah klub-klub motor besar, bukan perorangan. Tapi pengurusnya merupakan ex-officio dari pimpinan atau tokoh klub-klub motor besar yang ada. Jumlah klub motor besar yang mencapai ratusan itu merupakan modal sosial untuk melakukan berbagai perubahan positif demi kemajuan bangsa dan negara.

“Dengan demikian klub motor besar tidak hanya dijadikan tempat ajang persahabatan dan kumpul-kumpul, melainkan juga menjadi bagian dari kekuatan bangsa Indonesia,” kata Bambang Soesatyo dalam Silaturahmi Motor Besar Indonesia (MBI) di Jakarta, awal pekan ini (10/12).

Klub motor, lanjut lelaki yang akrab dipanggil Bamsoet, bisa berkontribusi dalam menjaga kesopanan dan kepatuhan dalam berlalu-lintas hingga dengan jaringan yang ada mampu mencegah anarkisme, radikalisme, ataupun terorisme yang menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI.

Hadir dalam acara ini antara lain Dewan Pembina Irjen Pol Sam Budigusdian, Denny Mulyono, Joe Frans, Suherly, Sahat Manalu, Pembina Ikatan Motor Indonesia Dyan Dilato, Ketua HOG Nusantara Dicky Lukman, serta pengurus MBI dari sejumlah daerah.

Motor Besar Indonesia

Bamsoet yang juga menjadi Dewan Pembina MBI ini, mendorong agar dari mulai motor besar sampai kecil, dari yang tua sampai muda, semua harus diayomi dalam satu kesatuan wadah. Berhimpunnya klub motor dalam satu wadah juga akan membuat sejarah baru dalam dunia otomotif Tanah Air.

“Selain bisa lebih berkontribusi dalam kampanye kesadaran keselamatan berkendara di jalan raya maupun kegiatan sosial lainnya, juga bisa turut berkontribusi dalam arah pembangunan nasional. Misalnya, memberikan masukan kepada pemerintah agar setiap membangun jalan tol disiapkan satu ruas khusus motor. Seperti di Jalan Tol Bali Mandara. Apalagi Presiden Joko Widodo juga memiliki hobi bermotor,” imbuh Bamsoet.

Adanya ruas jalan tol khusus motor, menurut Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini, merupakan bentuk keadilan negara kepada setiap pengendara kendaraan. Pembangunan jalan tol tidak hanya dinikmati oleh pengendara roda empat saja, tetapi juga oleh pemilik kendaraan roda dua.

“Jalan tol bagi pengendara motor bisa menarik wisatawan asing maupun lokal yang hobi touring menggunakan motor. Geliat kegiatan klub motor bisa pula mendorong berkembangnya ekonomi kreatif. Mulai dari aksesoris, pakaian, hingga makanan, minuman dan pariwisata yang bisa turut dikembangkan dari para anggota klub motor ini,” pungkas Bamsoet. (danu)