Ekonomi Dunia

Kastara.ID, Jakarta – Bank Dunia menerbitkan proyeksi perekonomian Indonesia hingga akhir tahun masih cenderung melandai. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 5,17 persen.

“Tahun ini perkiraan kami akan ada pertumbuhan ekonomi lima persen. Sedikit melambat dari tahun sebelumnya 5,2 persen,” kata Lead Economist World Bank Indonesia Frederico Gil Sander di Energy Building (11/12).

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan atas laporan Bank Dunia tersebut. Dia mengungkapkan bahwa kondisi ketidakpastian yang membuat ekonomi RI sedikit melambat pertumbuhannya.

Frederico menjelaskan, tahun ini memang cukup berat bagi perekonomian Indonesia. Gejolak perekonomian global membuat pertumbuhan investasi mengalami pelemahan lebih lanjut akibat penurunan harga komoditas yang signifikan dan ketidakpastian politik.

Konsumsi total yang jadi motor terbesar pertumbuhan ekonomi juga melambat. Melemahnya permintaan domestik menyebabkan penurunan impor dalam jumlah besar, yang mendukung pertumbuhan ekonomi di kuartal tersebut.

“Adanya trade shock. Jadi harga barang yang diekspor Indonesia turun dibandingkan dengan barang yang diimpor Indonesia,” tambahnya.

Untuk 2020, Bank Dunia memperkirakan perekonomian Indonesia sedikit membaik dengan proyeksi pertumbuhan 5,1 persen pada 2020. Proyeksi ini didasarkan pada berkurangnya ketegangan perdagangan internasional dan berkurangnya ketidakpastian politik dalam negeri.

Namun risiko terhadap proyeksi pertumbuhan nasional masih signifikan. Ketegangan perdagangan yang berkepanjangan bisa membawa risiko bagi harga komoditas dan sentimen bisnis global. Risiko pelambatan ekonomi Tiongkok lebih lanjut juga berpotensi mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. (mar)