BPJS Kesehatan

Kastara.ID, Jakarta – Sigma Phi Indonesia memperkirakan ekonomi Republik Indonesia (RI) mengalami pertumbuhan sebesar 5,04 persen pada tahun 2019, namun mengalami pelambatan pada tahun 2020 menjadi 5,03 persen. Turunnya level ini tidak lepas dari pengaruh dinamika geopolitik global dan perang dagang beberapa tahun terakhir yang memicu ketidakpastian ekonomi.

Direktur Sigma Phi Muhammad Islam mengatakan, ketidakpastian ekonomi global khususnya terkait perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang diperkirakan bakal berlanjut pada tahun depan, akan berdampak pada perekonomian nasional khususnya lewat neraca perdagangan Indonesia. Meskipun demikian, dominasi oleh konsumsi rumah tangga, diprediksi dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga tumbuh dengan baik.

Selain itu, menurut Islam, faktor lain yang menentukan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 adalah investasi. Pertumbuhan investasi tahun depan tergantung dari kebijakan omnibuslaw yang diterapkan pemerintah apakah dapat mendorong laju investasi atau justru menghambat laju investasi.

Islam menambahkan, di tengah perlambatan ekonomi saat ini, pemerintah dituntut menerapkan kebijakan yang lebih berorientasi pada perbaikan daya beli masyarakat, serta menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu caranya dengan memperbaiki sisi pendapatan yang berpotensi sangat besar, yakni menaikkan kelas Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

Hasil simulasi yang dilakukan Sigma Phi, kata Islam, menunjukkan jika pemerintah mampu mendorong tujuh persen UMKM untuk naik kelas, maka potensi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6 persen. Bahkan jika pemerintah mampu mendorong 10 persen UMKM untuk naik kelas, maka potensi pertumbuhan ekonomi dapat mencapai sembilan persen.

Selain itu, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, yakni laju inflasi tahun 2020 yang diperkirakan bakal lebih tinggi. “Namun yang perlu diperhatikan adalah kebijakan pemerintah menaikan iuran BPJS Kesehatan serta tarif cukai yang berlaku pada awal tahun 2020 yang akan datang dapat memberikan tekanan terhadap inflasi sehingga diperkirakan lebih tinggi dari tahun ini meskipun masih dalam target yang ditetapkan pemerintah,” pungkas Islam di Jakarta, Kamis (12/12). (mar)