MotoGP Algarve 2021(motogp.com)

Kastara.ID, Madrid – Media asal Jerman, Speedweek bertanya kepada para manajer tim di MotoGP.

Benarkah mereka masih tertarik atau akan menyambut kedatangan pembalap Spanyol, Marc Marquez, ke timnya jika nanti tersedia di pasar transfer?

Terkait hal ini, General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna menebar senyuman yang berarti.

Sebelumnya, Ducati sudah mencoba dengan beberapa pembalap mahal, mulai dari Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, semuanya gagal.

Fokus Ducati sekarang bergeser ke proyek pembalap muda, yang kini tebukti sukses dengan Francesco Bagnaia.

Tak hanya Ducati, semua pabrikan lainnya juga kemungkinan besar tak mau menerima Marquez.

Direktur Balapan Aprilia Massimo Rivola juga tidak tertarik untuk mengontrak superstar yang cedera permanen dari Cervera.

“Menyewa Marc Marquez bukan gaya saya. Kami memiliki kontrak dengan keempat pembalap hingga akhir 2024 dan kami sangat percaya pada mereka. Saya juga harus memperhitungkan anggaran,” jelas Direktur Balapan Aprilia, Massimo Rivola seperti dilansir Speedweek.com.

Yamaha juga senada, tak melihat ada tempat untuk Marquez di tempat mereka. “Saya tidak melihat tempat untuk Marc di Yamaha,” papar Lin Jarvis, Managing Director Yamaha Motor Racing.

Kursi di Yamaha sangat terbatas dengan dua tempat saja.

Mereka memiliki pembalap muda berbakat, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, serta Toprak Razgatlioglu yang mungkin akan menjadi pengganti.

Skuad KTM juga demikian, mereka bahkan memiliki segudang talenta muda yang siap naik ke MotoGP.

Stefan Pierer, CEO Pierer Mobility AG dengan merek KTM, GASGAS, dan Husqvarna, juga tidak tertarik dengan Marquez, meski hubungannya dengan Red Bull.

“Kalau dia kalah, kesalahan akan dilimpahkan ke motor saya,” imbuh Pierer.

Pada dasarnya, Marquez hanya punya dua opsi untuk musim yang akan datang: Entah dia bersedia menjalani tahun terakhir dalam kontrak empat tahunnya, yang menghasilkan sekitar 15 juta per musim. Atau dia meminta Honda untuk mengakhiri kontrak lebih awal.

Tapi kemudian, mengingat kurangnya tawaran dari tim pabrikan lain, Marquez harus mengambil cuti panjang, yaitu istirahat selama setahun.

“Jika Anda melihat posisi Ducati, Yamaha, Aprilia, dan seterusnya, tim pabrikan ini akan kehilangan segalanya dan tidak ada untungnya,” ujar prinsipal tim MotoGP.

“Karena Marc adalah juara dunia delapan kali. Jika dia pindah ke tim lain, dia akan menimbulkan keresahan di antara semua pembalap di sana. Itu akan mengacaukan seluruh dinamika. Bahkan KTM tidak bisa memanfaatkannya,” tandasnya terkait situasi Marquez.

Tapi jika Honda dan Marquez berhasil melewati rintangan dan dapat bangkit, kemungkinan duet ini akan tetap bersama untuk tahun-tahun mendatang. (tra)