TKI di Malaysia Tak Digaji, Kerap Disiksa, dan Makan Makanan Sisa

Kastara.ID, Jakarta – Penyiksaan dan tindakan tidak manusiawi kembali dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Pembantu rumah tangga (PRT) berusia 44 tahun itu selama dua tahun bekerja tidak pernah mendapatkan gaji. Bahkan TKI tersebut dikurung dan hanya diberi makanan sisa dari majikannya.

Kantor berita Malaysia, Bernama pada Rabu (13/5) melaporkan bahwa Kepala Kepolisian Manjung, Nor Omar Sappi telah menyelamatkan TKI yang belum diketahui jati dirinya tersebut. Omar mengatakan, TKI tersebut diselamatkan dari penyekapan setelah pihak kepolisian melakukan penggerebekan di sebuah rumah di kawasan Sitiawan, Distrik Manjung, Negara Bagian Perak, Senin (11/5).

Omar menambahkan, dalam penggerebekan itu pihaknya telah menahan seorang wanita berusia 48 tahun yang diketahui adalah majikan TKI tersebut. Selain itu polisi juga menahan anak perempuannya berusia 25 tahun yang diduga ikut melakukan penyiksaan.

Saat menjawab pertanyaan polisi, TKI tersebut mengaku dipaksa bekerja selama 24 jam tanpa istirahat. Jika menolak, TKI tersebut mengatakan kerap dipukul dengan tongkat yang terbuat dari logam. Tempat tidurnya pun sangat tidak layak dan hanya diberi makan makanan sisa. Gajinya selama dua tahun bekerja pun tak kunjung dibayarkan.

Omar menjelaskan, TKI tersebut datang ke Malaysia pada 2018 melalui seorang agen di Pasir Gudang, Distrik Johor Bahru, Negara bagian Johor. Saat ini TKI korban penyiksaan tersebut berada di tempat perlindungan sementara (IPO) milik Pengadilan Seri Manjung. TKI tersebut akan berada di IPO selama 21 hari guna mendapat perawatan sebelum nantinya dikirim ke rumah penampungan.

Sedangkan majikan dan anak perempuannya akan ditahan selama empat hari. Polisi akan melakukan penyelidikan sesuai pasal 12 Undang-undang Anti-perdagangan Manusia dan Anti-penyelundupan Imigran tahun 2007 (Atipsom). Omar menyebut kedua tersangka tidak memiliki catatan kriminal. (har)