Simpatisan ISIS

Kastara.id, Jakarta – Pihak-pihak yang tergabung dalam program deradikalisasi diminta mengambil sikap terkait pernyataan Menteri Pertahanan yang membeberkan ada 400 orang Indonesia yang baru saja gabung dengan ISIS. Hal itu diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi kepada sejumlah media di Jakarta, Jumat (13/7).

“Saya meminta pemerintah bersikap tegas dengan melaksanakan program deradikalisasinya, dalam konteks ini BNPT yang berwenang. Harus ada pencegahan di bandara kemudian perguruan tinggi juga harus begitu,” tegasnya.

Menurutnya, ini menjelaskan bahwa makna perjuangan yang selalu diagungkan organisasi itu sama sekali tidak dilatarbelakangi oleh perjuangan Islam karena penyerangan yang dilakukan selama ini malah juga menyasar kepada negara-negara Islam di wilayah teluk dan Arab.

Alumni pasca sarjana Universitas Indonesia ini dengan tegas menyatakan bahwa jika ada masyarakat Indonesia yang bergabung dengan ISIS merupakan kesalahan fatal. Masyarakat harus memahami betul tindak tanduk dan sejarah dari organisasi tersebut sehingga bisa dikatakan sebagai organisasi terlarang.

“Saya menyerukan kepada bangsa Indonesia, anak-anak muda Indonesia, jangan terpengaruh dengan persoalan itu. Itu merupakan skenario yang dilakukan oleh negara besar berkoordinasi dengan aktor-aktor regional wilayah tersebut,” tutupnya. (put)