Tito Karnavian

Kastara.ID, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, potensi perpecahan masih tetap mengintai bangsa Indonesa. Hal ini diakibatkan faktor internal dan eksternal, selain juga faktor demografi. Pernyataan tersebut disampaikan Tito saat memberikan pembekalan kepada 781 orang calon perwira (Capaja) TNI dan Polri Tahun 2019 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur (12/7).

Namun Tito menegaskan pernyataannya bukanlah bentuk sikap pesimis. Ia hanya mengingatkan bahwa potensi tersebut tetap ada dan harus diperhatikan. Terlebih selama 74 tahun merdeka, Indonesia masih belum mampu menciptakan masyarakat yang didominasi kelas menangah. Indikator sebuah negara menjadi kuat dan satbil adalah masyarakatnya sebagian besar adalah kelompok kelas menengah.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini mencontohkan negara-negara lain, seperti Singapura, Selandia Baru, Denmark, dan Norwegia yang jumlah masyarakat kelas bawahnya terbilang kecil. Akibatnya pontensi konflik menjadi kecil karena rakyatnya hidup dalam kecukupan. Bangsa dengan masyarakat menengah yang besar potensi konfliknya cenderung kecil.

Sebaliknya bangsa yang didominasi kelas bawah cenderung memiliki potensi konflik yang besar. Pasalnya sering muncul kecemburuan sosial serta rentan diprovokasi dan diadu domba. Selain itu isu-isu primordial, seperti agama, ideologi, suku, dan ras akan muncul seiring dengan adanya masalah kesejahteraan ekonomi. (rya)