GKR Ratu Hemas

Kastara.ID, Jakarta – Anggota MPR RI Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengatakan, anggota DPD dituntut kreatif agar bisa memperjuangkan aspirasi daerah. Pasalnya, hingga kini fungsi dan kewenangannya masih sangat terbatas. Sehingga dibutuhkan kreativitas, agar optimal dalam memperjuangkan aspirasi daerah yang diwakilinya.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan fungsi dan peran anggota DPD, itu adalah amandemen konstitusi. Tanpa adanya perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kecil kemungkinannya bagi DPD bisa memiliki fungsi dan kewenangan yang lebih baik dibanding saat sekarang.

Sayangnya, untuk melakukan amandemen terhadap konstitusi tidaklah mudah. Dibutuhkan dukungan dan kekuatan politik, agar jalan perubahaan UUD 1945, itu bisa dilaksanakan.

“Tahun 2007 kita hampir bisa melakukan perubahan. Waktu itu kita sudah mendapat dukungan dari 238 anggota MPR. Sayangnya, di tengah jalan mereka yang semula setuju terhadap amandemen mencabut dukungan sehingga perubahan UUD yang sudah di depan mata pun gagal dengan sendirinya,” kata GKR Hemas menambahkan.

Pendapat tersebut dikemukakan GKR Hemas, saat menyampaikannya pada Bicara Buku bersama wakil rakyat di gedung DPD Provinsi DI Yogyakarta, Jl. Kusumanegara 133 Yogyakarta. Dua orang narasumber ikut membedah buku berjudul GKR Hemas Ratu Di Hati Rakyat. Keduanya adalah, Dr. Amiluhur Soeroso dan Dr. Haryadi Baskoro.

GKR Hemas Ratu Di Hati Rakyat merupakan buku perjalanan hidup, khususnya pasang surut kiprah Ratu Yogyakarta, itu di ranah politik. Buku tersebut ditulis selama lebih dari satu tahun. Selain itu, di bagian lain dalam buku tersebut juga ditulis masa-masa perkenalan dengan Sultan Hamengku Buwono X.

Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat MPR RI Siti Fauziah mengatakan, sudah mengenal sosok GKR Hemas sejak lama. Di mata Siti Fauziah, GKR Hemas merupakan sosok yang santun dan inspiratif bagi kaum perempuan Indonesia. Karena itu MPR menyambut baik kerja sama penyelenggaraan acara bicara buku tersebut.

“MPR sering mengangkat buku-buku yang bisa memberikan tuntunan bagi masyarakat. Buku berjudul GKR Hemas merupakan salah satunya. Buku ini sangat inspiratif, dan perlu diperkenalkan kepada masyarakat,” kata Siti Fauziah menambahkan. (rya)