Pakan-Mandiri

Kastara.ID, Banyumas  – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara terus salurkan bantuan langsung pakan mandiri kepada Pokdakan skala kecil di Kabupaten Banyumas. Sebagaimana diketahui berbagai dukungan input produksi terus didorong KKP guna merespon dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum mereda.

Bantuan sebanyak 3,5 ton pakan mandiri tersebut diserahkan langsung pihak BBPBAP Jepara kepada tujuh kelompok penerima yang ada di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Senin (10/8). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Bayumas Sadewo Tri Lastiono bersama jajarannya.

Wakil Bupati Banyumas Sadewo yang turut menyaksikan penyerahan bantuan tersebut mengungkapkan apresiasinya atas dukungan yang diberikan KKP. Ia berharap dukungan tersebut akan mampu mendongkrak ekonomi para pembudidaya ikan yang ada, khususnya di Kecamatan Cilongok.

“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan KKP dalam turut serta mendorong ekonomi masyarakat di masa pandemi ini. Saya berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan tentunya bisa memberikan efek positif, sehingga proses produksi budidaya terus berjalan. Kalau produksi berjalan, berarti ada jaminan suplai pangan bagi masyarakat di Banyumas,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo mengatakan bahwa pihaknya terus menggenjot produksi pakan mandiri dengan tujuan untuk membantu pembudidaya kecil agar usahanya lebih efisien dimasa darurat seperti ini. Menurutnya, sekitar 70% komponen biaya produksi berasal dari pakan, sementara dampak pandemi sangat terasa dan mempengaruhi keberlangsungan usaha.

“Pakan dan benih, merupakan dua input produksi yang terus kami dorong untuk didistribusikan ke para pembudidaya ikan kecil. Tujuannya yakni mengantisipasi agar mereka tidak terlalu tertekan lebih dalam secara ekonomi. Kita berharap usahanya bisa lebih efisien, sehingga ada nilai tambah keuntungan yang cukup besar,” jelas Sugeng.

Sementara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta (13/8), menyatakan bahwa dukungan langsung berupa input produksi khususnya pakan dan benih sangat krusial dilakukan. Menurutnya, ini merupakan bagian dari upaya untuk menstimulus agar nilai tukar pembudidaya ikan naik. Nilai tukar merupakan indikator kemampuan daya beli masyarakat pembudidaya ikan.

“KKP akan terus dorong stimulus dalan bentuk dukungan langsung seperti ini. Kami berharap ini mampu mengungkit nilai tukar mereka, jika nilai tukar naik berarti daya beli mereka juga terkerek dan tentu secara langsung akan bisa menopang PDB Indonesia. Ekonomi Indonesia di kuartal II ini sedang tertekan atau terkontraksi sekitar 5%. Oleh karenanya, saya ingin memastikan bahwa KKP akan selalu hadir dan berupaya bagaimana pembudidaya ini daya belinya tetap terjaga di masa pandemi Covid-19,” jelas Slamet. (wepe)