Gapoktan Lembang Agri

Kastara.id, Jakarta – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lembang Agri yang juga menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) bagi petani dan pemuda tani yang ingin maju dalam usaha tani.

Gapoktan Lembang Agri yang terdiri dari tujuh kelompok tani dengan jumlah anggota sebanyak 230 orang terdiri dari 185 orang laki laki dan 45 perempuan, telah berhasil membina anggotanya hingga menjadi petani yang sukses, mandiri dan sejahtera.

Pada awal sebelum terbentuknya Gapoktan  para petani di daerah Lembang khususnya di Desa Cikadang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat mempunyai permasalahan yang tidak pernah bisa diselesaikan, seperti  produksi sayuran yang kurang baik karena kebanyakan petani dalam menyelesaikan masalahnya selalu  sendiri sehingga mereka sulit mendapatkan jalan keluar.

Atas ide seorang sarjana teknik yang lahir 36 tahun lalu di Desa Cikadang Lembang bernama Dodih, yang kemudian membentuk sebuah wadah organisasi dengan menggabungkan beberapa kelompok tani menjadi satu kelompok yang besar yaitu Gapoktan Lembang Agri.

Suatu kelompok yang dapat membina dan memberikan jalan keluar bagi permasahanan petani  serta dapat menyejahterakan petani dengan berbagai produk jenis sayuran seperti buncis super, kacang kenya, brocoli, tomat, sawi, timun jepang, paprika, cabe keriting dan cabe rawit.

Dodih mengatakan, melalui Gapoktan, ia telah berhasil melakukan ekspor hasil produk para petani di Lembang dengan negara tujuan Singapura, jenis produk pertanian yang diekspor seperti kacang kenya dan buncis super.

Lebih lanjut Dodih menuturkan atas kerja keras dirinya beserta teman temanya dan dibantu para petani akhirnya mereka berhasil menembus pasar ekspor.

”Meskipun ekspor produk kacang kenya dan buncis super tidak dilakukan langsung tapi melalui kerja sama antara Gapoktan Lembang Agri dengan dua perusahaan eksportir yaitu PT.Alamanda dan PT Amagin Pum,” katanya saat ditemui di kantor Gapoktan Lembang Agri di Desa Cikadang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (13/10).

Disebutkan rata-rata ekspor per hari mencapai 400 kg atau sekitar 50 box dengan berat per paket 7,5 kg, namun untuk ekspor sebanyak 400 kg, Ia harus sediakan bahan baku sebanyak 6- 8 kwintal sebelum disortir, setelah disortir hasilnya menyusut menjadi 400 kg.

Harga buncis super di petani sesuai HPP Rp 2000–Rp 2500 per kg, sedangkan harga kacang kenya Rp 12.000-Rp 13.000 per kg dengan rata rata usia 50 hari untuk kedua jenis tersebut.

Sementara untuk pasar dalam negeri, Dodih telah melakukan kerja sama dengan beberapa super market seperti Hero Supermarket dengan jenis produknya antara lain, brocoli, tomat, timun jepang, kacang buncis, cabe merah keriting dan cabe rawit merah.

“Kerja sama dengan super market baru berjalan tiga bulan, namun hal ini akan terus dilakukan untuk menjamin pasar produk para petani,” tuturnya.

Melalui kerja sama dengan beberapa perusahaan eksportir dan super market diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang berkelanjutan.

Dilihat dari kehidupan sehari-hari, sudah telihat petani yang ikut dalam Gapoktan Lembang Agri terlihat sejahtera dibuktikan sudah banyak yang mendaftar haji dan umroh untuk tahun 2017 ini. (mar)