Data Fiktif Pemilu

Kastara.id, Jakarta – Suasana jelang pilpres makin memanas. Seminar Kebangsaan di Univsrsitas Gajah Mada (UGM) yang semula akan dihadiri oleh dua narasumber Sudirman Said dan Fery Mursydan Baldan mendadak dibatalkan.

Pembatalan secara sepihak itu mengundang protes dari berbagai kalangan. Aksi ini dinilai kontra demokrasi. Membungkam kebebasan berpendapat.

Fery Mursidan Baldan adalah mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang, sedang Sudirman Said adalah mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Keduanya adalah mantan menteri di kabinet Presiden Jokowi. Namun dalam pilpres saat ini keduanya menjadi Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Carpres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ferry yang diundang sebagai pembicara dalam acara tersebut, hingga kini juga masih belum tahu apa alasan pihak kampus melarang seminar itu berlangsung.

“Saya juga belum tahu kenapa seminar semacam ini dilarang. Ini UGM loh. Dan ini kan mahasiswa yang menyelenggarakan,” ujar Ferry Mursyidan Baldan di Jakarta, Jumat (11/10).

Direktur Relawan Pasangan Calon Presiden Prabowo-Sandi ini juga merasa heran dengan keputusan pihak UGM. Apalagi, sebelumnya semua persyaratan dalam menyelenggarakan kegiatan di kampus itu sudah dipenuhi oleh panitia.

Mereka (mahasiswa UGM) sudah izin. Semua prosedur juga sudah dipenuhi. “Kok tiba-tiba dibubarkan. Aneh. Selama jadi aktivis mahasiswa belum pernah saya menemukan kejadian seperti ini. Baru sekarang begini,” tutur Ferry.

Ferry menyesalkan pihak kampus yang bersikap sangat otoriter di era demokrasi saat ini. “Padahal kami kan tidak melakukan kampanye. Tidak menggunakan atribut, apalagi mengajak mereka memilih salah satu peserta pemilu atau pasangan capres,” imbuhnya.

Apalagi, katanya, ada ancaman bahwa panitia mau di-DO jika tetap menyelenggarakan acara. Ada apa ini? Baru sekarang seperti ini.

Ketua panitia seminar kebangsaan UGM, Jibril Abdul Aziz, mengaku mendapat ancaman drop out (DO) dari pihak kampus. Hal itu muncul seiring dengan keputusan mendadak dari Fakultas Peternakan UGM yang mencabut izin pemakaian auditorium sebagai lokasi seminar.

Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM angkatan 2014 itu mengaku tidak mengetahui persis apa alasan ancaman yang dilontarkan kepadanya itu. (danu)