Teroris

Kastara.ID, Depok – Wiji Joko Santoso yang ditangkap polisi di Beji, Kota Depok, memiliki keahlian militer. Dari hasil pemeriksaan disebutkan bahwa Wiji dapat membuat bom dan merakit senjata api.

“Dia juga pernah menjadi pelatih di Moro Islamic Liberation Front (MILF) di Mindanao, Filipina sebelah selatan pada 1999, angkatan pertama sampai 2001/2002,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Rabu 13 November 2019.

Argo mengatakan, Wiji juga pernah ke Suriah pada 2012 bersama pimpinan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI), Askari. Di Suriah, Wiji menjalin hubungan dengan FSA (Free Syrian Army) atau tentara pembebasan Suriah.

“Dia juga pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara pada periode 2012-2013, antara lain ke Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, dan Hong Kong,” ujar Argo.

Dianggap memiliki jaringan luas, polisi menduga Wiji terhubung dengan jaringan teroris internasional. Polisi menyebut Wiji sebagai hubungan internasional jaringan teroris pada 2014.
Tim Densus Anti Teror menangkap Wiji di sebuah SD Islam Terpadu (SDIT) di kawasan Beji, Kota Depok.

Belum diketahui apakah Wiji terlibat sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut. Saat penangkapan, polisi hanya menyita satu unit motor Honda Beat bernomor polisi B 6726 URQ sebagai barang bukti.

Wiji sebelumnya tinggal di Jalan Kasuari XI/F6/26 Cikarang Baru, RT 03/RW 07, Kelurahan Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Ia lalu pindah ke Perumahan Bukit Mampang Residence Utara, Kecamatan Limo, Kota Depok. (*)