Wahyu Purwanto

Kastara.ID, Jakarta – Anggota keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 bertambah. Setelah anak, menantu, dan besan, kini adik ipar Jokowi juga ikut meramaikan gelaran pilkada. Wahyu Purwanto, adik ipar Jokowi secara resmi maju sebagai bakal calon Bupati Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Parai Nasdem.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Gunungkidul, Suparjo membenarkan keikutsertaan Wahyu dalam pilkada. Saat memberikan keterangan kemarin (13/1), Suparjo menjelaskan, Wahyu telah melalui mekanisme penjaringan partai. Diawali dengan pendaftaran dan mengukuti fit and proper test pada September-November 2019. Selanjutnya DPD menyerahkan berkas bakal calon ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem di Jakarta bersamaan dengan pelaksanaan Kongres November 2019.

Suparjo menambahkan, Wahyu adalah kader partai pimpinan Surya Paloh itu. Bahkan saat ini Wahyu menjabat sebagai anggota dewan pakar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem DIY. Menurut Suparjo, Wahyu sangat layak diajukan sebagai bakal calon Bupati Gunungkidul. Pasalnya Wahyu sangat mengenal Gunungkidul. Terlebih doktor lulusan Ehime University Jepang itu pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gunungkidul.

Suparjo menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan hubungan kekerabatan Wahyu dengan Presiden Jokow. Suparjo menuturkan, pihaknya mengajukan Wahyu sebagai bakal calon bupati atas dasar kapasitas, visi, misi, dan kemauannya membangun Gunungkidul. Terlebih menurut Suparjo, ajang pilkada adalah kompetisi yang bisa diikuti siapa saja.

Suparjo menyatakan, Wahyu Purwanto bukan satu-satunya bakal calon dari Partai Nasdem. Ada empat nama lain yang juga menjadi bakal calon bupati, yakni Budi Utama Prasetyo (mantan Ketua DPRD Gunungkidul), Bambang Krisnadi (mantan caleg DPRD DIY), Zuhrif Hudaya (mantan Anggota DPRD DIY), dan Mayor Sunaryanto.

Sedangkan untuk calon Wakil Bupati Gunungkidul, Partai Nasdem mengusulkan tiga nama, yakni Bahron Rasyid (Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul), Suparwoto, dan Dadang Iskandar (pegiat LSM). (yan)