Registrasi Prabayar

Kastara.id, Jakarta – Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, sistem keamanan dokumen kependudukan diterapkan berlapis, sehingga siapa pun yang masuk ke data center tidak bisa sembarangan.

Hal itu disampaikan Dirjen Dukcapil Kemendagri menjawab isu bocornya data kependudukan pasca registrasi kartu seluler prabayar, yang mengemuka pada Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB 9) bertajuk “Registrasi Data Kartu Telepon: Aman dan Terjamin”, di Ruang Serba Guna Kemkominfo, Jakarta, Rabu (14/3).

Menurut Dirjen Dukcapil, sistem keamanan yang diterapkan antara lain melalui pindai sidik jari sebayak tiga kali. Protap secara fisik pun sudah pasti dilihat. “Jadi siapa yang bisa masuk ke data center tidak bisa sembarangan,” ujarnya.

Sementara, terkait isu yang beredar bahwa negara menjual data kependudukan NIK dan nomor KK, Dirjen Dukcapil Kemendagri menjelaskan data sebagai verifikator hanya NIK dan nomor KK, menjadi pintu masuk untuk provider sebagai pintu masuk. Jika sesuai, terjawab dan teregistrasi.

“Tidak ada penggunaan data dan dokumen lain yang bisa digunakan untuk memverifikasi data,” ujar Zudan.

Namun, Dirjen Dukcapil menekankan, sebelum proses program registrasi ulang prabayar ini dilakukan, nomor telepon para pengguna sudah beredar ke mana-mana. Bisa saat mendaftar kartu kredit, membuat rekening tabungan, saat sewa kamar hotel, dan lainnya.

“Untuk itu, hati-hati men-share dokumen kependudukan di media sosial (medsos). Dukcapil hanya memberikan NIK dan nomor KK ke provider. Datanya aman, tidak ada kebocoran data karena kita menerapkan sistem keamanan berlapis,” kata Zudan.

Ia juga menyatakan mengambil hikmah positif dari isu tersebut. “Hikmahnya membuat kami (Ditjen Dukcapil Kemendagri) jadi lebih hati-hati dan aware. Ketika ada isu, ada kebocoran data, saya langsung intruksikan untuk mengecek traffic dan locknya di data center. Bahkan, saya minta cek sampai ke daerah-daerah,” jelas Zudan.

Selanjutnya, Dirjen Dukcapil menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah provider. “Isu ini juga langsung kita sikapi dengan melakukan tracking bersama provider. Cek traffic dan check lock, sampai kita dapatkan hasilnya, data dukcapil aman,” ungkap Zudan. (nad)