Aramco

Kastara.ID, Jakarta – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman dilaporkan kembali melepaskan 17 drone serang dan dua rudal balistik yang menargetkan kilang perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, di Jubail dan Jeddah.

Serangan itu dilakukan pada Senin lalu. Namun, sampai saat ini belum ada pernyataan mengenai hal itu dari pemerintah Arab Saudi. Sampai saat ini Aramco yang merupakan badan usaha milik pemerintah Saudi hanya menyatakan akan memberi konfirmasi secepatnya.

Menurut Juru Bicara kelompok Houthi, Yahya Sarea, mereka meluncurkan 10 drone serang Samad-3 ke arah Jeddah dan Jubail. Dia juga mengatakan dalam serangan itu juga menargetkan kota Khamis Mushait dan Jazan di Saudi.

Kilang minyak Aramco di Jeddah sudah tidak digunakan sejak 2017. Namun, di dekat lokasi itu terdapat pusat distribusi minyak yang sebelumnya juga menjadi target serangan Houthi.

Pada akhir pekan lalu, militer Saudi mengatakan berhasil menangkis serangan enam rudal dan drone yang dipersenjatai milik pemberontak Houthi.

Saat ini Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menjadi penengah mengusulkan supaya pasukan koalisi dipimpin Saudi dan pemberontak Houthi melakukan kesepakatan gencatan senjata. Namun, Houthi mendesak supaya blokade perairan dan udara terlebih dulu dicabut.

Pasukan koalisi yang dipimpin Saudi terlibat dalam perang Yaman pemberontak Houthi merebut ibukota Sanaa dan menggulingkan pemerintahan.

Peperangan itu dipandang sebagai wujud pertikaian antara Saudi dan Iran. Iran dituduh membantu pemberontak Houthi, tetapi kerap dibantah.

Perang di Yaman sampai saat ini merenggut nyawa sekitar 10 ribu orang dan diperburuk dengan kelaparan akibat blokade serta wabah kolera. (har)