Piet Verdult dan Wakil Presiden MACC, ALfredo R. Amigorena

Kastara.ID, Buenos Aires – Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita
menjelaskan bahwa di tengah ketidakpastian perdagangan dunia saat ini, Indonesia
memberi perhatian khusus pada peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi dengan
negara-negara pasar nontradisional Indonesia, dan salah satunya adalah Argentina dan
MERCOSUR. Hal ini dikemukakan Mendag Enggar dalam pertemuan dengan Menteri Luar
Negeri dan Kepercayaan Argentina Jorge Marcelo Fauire yang berlangsung di Kantor
Kementerian Luar Negeri dan Kepercayaan Argentina di Buenos Aires, Senin (13/5)
waktu setempat.

“Ekonomi Indonesia dan Argentina bersifat komplementer namun sejauh ini kurang banyak
digali seperti dengan negara-negara di kawasan Asia dan Eropa. Untuk itulah diadakan
pembicaraan pada tingkat menteri, sekaligus menindaklanjuti kunjungan Wakil Presiden
Argentina baru-baru ini ke Jakarta,” jelas Mendag.

Dalam pertemuan yang berlangsung terbuka tersebut kedua Menteri sepakat untuk
membentuk tim kecil guna mengkaji dalam waktu secepatnya apa yang dapat dipertukarkan
antara Indonesia dan Argentina. Tim kecil ini akan mengidentifikasi hal-hal yang menjadi
tantangan dalam perdagangan dua arah antara Indonesia dan Argentina, dan secara paralel
mengkaji kelayakan bagi digulirkannya perudingan preferensi antara Indonesia dan
MERCOSUR, di mana Argentina merupakan salah satu pendirinya.

Mendag menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama
perdagangan dengan negara-negara Amerika Selatan. Hal ini mengingat kebutuhan yang
semakin mendesak untuk mendiversifikasi pasar ekspor di tengah prediksi bahwa, baik
perekenomian dunia maupun perdagangan internasional akan terus mengalami pelemahan
tahun ini.

“Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Argentina akan memiliki nilai geostrategis yang
penting. Indonesia dapat memanfaatkan Argentina sebagai regional hub memasuki pasar
sekitar lainnya di kawasan Amerika Latin. Demikian pula Argentina dapat memanfaatkan
Indonesia untuk memasuki pasar ASEAN, pasar mitra FTA ASEAN, maupun pasar RCEP yang
saat ini masih dirundingkan,” imbuh Enggar.

Setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Kepercayaan Argentina,
Mendag Enggar melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden dan Wakil Presiden Kamar Dagang MERCOSUR-ASEAN yang terbentuk pada 2015.

“Indonesia merupakan ‘critical mass’ ASEAN yang menjadi fokus kami untuk meningkatkan
kegiatan bisnis antara MERCOSUR dan ASEAN. Untuk itu kami sangat hargai kesempatan
untuk beraudiensi dengan Menteri Perdagangan RI hari ini,” ujar Presiden Kamar Dagang
MERCOSUR dan ASEAN, Piet Verdult.

Dalam pertemuan ini Mendag Enggar menegaskan bahwa banyak upaya ditempuh secara
sporadik, baik oleh pelaku usaha maupun Kedutaan-Kedutaan Besar ASEAN dan MERCOSUR
di wilayah akreditasinya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah. Namun,
di tengah tantangan perdagangan dunia saat ini, diperlukan kerja ekstra untuk ’connect all
the dots’. (mar)