Kastara.ID, Jakarta – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak mengatakan, pihaknya sudah tidak berada dalam kelompok pendukung Prabowo Subianto. Namun Martak menegaskan, hal ini bukan bentuk kekecewaan atas pertemuan yang dilakukan Prabowo dengan Jokowi pada Sabtu (13/7) kemarin.

Martak menyebut GNPF sudah tidak lagi bersama Prabowo seiring telah usainya gelaran Pemilu 2019. Selain itu Martak menyebut pihaknya tidak pernah berada dalam satu kongsi dengan pasangan Prabowo-Sandiaga. GNPF menurut Martak berada dalam jalur perjuangan yang sama pada Pilpres 2019 lalu.

Terkait pertemuan antara Prabowo dan Jokowi, Martak enggan mengomentarinya. Martak menganggap hak Prabowo untuk bertemu siapa saja, termasuk Jokowi. GNPF hingga kini belum ingin membahasnya.

Sementara itu Kepala Divisi Hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Damai Hari Lubis mengucapkan ‘selamat tinggal’ kepada Prabowo Subianto. Damai menyebut PA 212, baik alumni maupun simpatisan tidak pernah tunduk pada Kertanegara (kediaman Prabowo).

Damai menegaskan bahwa PA 212 hanya tunduk kepada Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Damai menambahkan bahwa pihaknya merasa tersakiti dengan pertemuan yang terjadi antara Prabowo dan Jokowi. Terlebih Prabowo belum bertemu dengan para ulama pendukungnya. (rya)