Simpatisan ISIS

Kastara.id, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengimbau semua pihak mewaspadai sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pulang dari Suriah.

“Ya memang sebenarnya negara kalau mau ekstrim, bisa menolak mereka pulang. Tapi kan tidak begitu juga. Tapi ini harus diwaspadai,” kata Mendagri dalam keterangannya, Senin (14/8).

Menurut Mendagri, upaya untuk mewaspadai mereka perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme yang diperoleh dari ISIS.

Mendagri juga telah menginstruksikan bupati/walikota, hingga camat di wilayah setempat untuk memantau intensif tempat tinggal dan aktivitas mereka.

“Saya minta kepada bupati/walikota dan camat, jemput mereka. Pastikan mereka pulang ke daerahnya, dan alamatnya di mana, supaya dia bisa termonitor perkembangan selanjutnya,” ujarnya.

Mendagri meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terlibat aktif dalam pemantauan aktivitas para WNI simpatisan ISIS tersebut. Harus ada peninjauan atas paham para WNI ini. Maka itu, peranan BNPT adalah untuk melakukan deradikalisasi terhadap mereka secara tepat.

“BNPT begitu pulang langsung didoktrin dulu. Mereka dulu pergi dicuci otak. Mereka pulang ya kita cuci otaknya lagi,” katanya.

Sebelumnya sebanyak 17 orang Warga Negara Indonesia hendak pulang dari Suriah, setelah diduga sempat menjadi simpatisan kelompok militan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). (npm)