Headline

Filsafat Spanyol

Oleh: Jaya Suprana

APA yang disebut sebagai seni rupa lebih kasat indera, maka terkesan lebih nyata alias konkret ketimbang apa yang disebut sebagai filsafat yang memang apa boleh buat terkesan maya alias abstrak.

Maka, kebudayaan Spanyol terutama oleh masyarakat tidak berbahasa Spanyol dianggap   sebagai lebih banyak memiliki pelukis seperti El Greco, Zubaran, Velazques, Goya, Dali, Piccaso ketimbang pemikir. Alhasil timbul anggapan bahwa tidak ada apa yang layak disebut sebagai Filsafat Spanyol?

Ortega Y Gasset
Anggapan tidak ada Filsafat Spanyol merupakan fatamorgana kebudayaan, sebab pada kenyataan sangat ada apa yang layak disebut sebagai Filsafat Spanyol dengan para mahapemikir beserta pemikiran setara pemikiran para mahapemikir bangsa manapun juga di planet bumi ini.

Pada hakikatnya mahasastrawan Spanyol paling tersohor di planet bumi ini, Miguel de Cervantes juga merupakan seorang pemikir dengan pemikiran dahsyat tak lekang dimakan zaman. Kisah Don Quijote merupakan mahakarya kritik sosio-politis abad XVI yang sukmanya dilanjutkan pada abad XX oleh George Orwell pada ”Animal Farm”.

Pemikiran kritis Cervantes terejawantah pada sosok Don Quijote juga menjadi inspirasi utama pemikiran mahapemikir Spanyol terkemuka abad XX, Ortega Y Gasset, di dalam mahakarya perdananya berjudul “Las Meditationes Del Quijote”.

Pada abad XVI sang mahapemikir Spanyol Gomez Pereira sebenarnya sudah memunculkan mashab cogito ergosum mendahului Descrates. Menyusul filosof Jesuit, Baltasar Gracian yang di dalam Criticon asyik membenturkan kerumitan pemikiran rasional dengan kenaifan naluri primordial menghadirkan nuansa bingungologi ke arah pesimistis yang kemudian menyelinap masuk ke pemikiran Schopenhauer dan Nietzche.

Sementara Julian Marias Aquilera sebagai penerus pemikiran Ortega Y Gasset, mengukir   namanya dalam sejarah sebagai penyusun mahakarya monumental Historia de la Filosofía setara History of Western Philosophy mahakarya Bertrand Russel.

Miguel de Unamuno
Saya pribadi tertarik pada senior Ortega Y Gasset, yaitu Miguel de Unamuno, yang bagi saya memiliki beberapa kemiripan zat pemikiran dengan Soren Kierkegaard dan Bertrand Russel, khususnya dalam kekritisan pemikiran terhadap pemikiran diri sendiri.

Filsafat tentang filsafat. Bahkan terasa ada sukma falsafah Ojo Dumeh di dalam pemikiran Unamuno yang tidak membiarkan diri terperangkap ke dalam arogansi yang disebut sebagai sistem apalagi sistem ilmu filsafat.

Bagi Unamuno seolah pemikiran akan beku bahkan binasa apabila dikurung di dalam   kurungan sistemisasi menara gading akademis. Maka Unamuno membiarkan pemikiran dirinya sendiri secara tidak sistematis bebas bahkan liar, berkeliaran ke sana ke mari sehingga kerap berbenturan dengan pemikiran diri sendiri.

Pada hakikatnya Miguel de Unamuno seperti Kierkegaard dan Russel secara kelirumologis menyadari bahwa dirinya sebagai manusia mustahil sempurna, namun enerji naluri peradaban memaksa dirinya untuk senantiasa mawas diri demi koreksi diri, demi niscaya mendekatkan diri ke kesempurnaan, meski sadar bahwa mustahil mencapai kesempurnaan yang benar-benar sempurna.

Satu di antara kalimat mutiara abadi yang diwariskan Miguel de Unamuno adalah “Menyedihkan tidak dicintai namun lebih menyedihkan tidak bisa mencintai“. (*)

* Penulis adalah pembelajar apa yang disebut sebagai pemikiran.

Leave a Comment

Recent Posts

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…