Senang

Kastara.ID, Amsterdam – Teater Bellevue menggelar acara perdana untuk drama musikal yang berjudul ‘Senang’ yang bercerita tentang bunga rampai nostalgia kehidupan di Indonesia pada masa lalu.

Jos van Kan, sutradara dan penulis pertunjukan berharap drama musikal ini akan membantu menggambarkan dan menghidupkan kembali ingatan akan sejarah dan hubungan antara Indonesia dan Belanda yang sudah lama dan erat namun terlupakan dan terkubur dalam-dalam.

Pertunjukan dimulai pada pukul 12.30 di Teater Bellevue, Amsterdam. Sejak perdana dibuka, sambutan begitu meriah datang dari penonton yang hadir memadati teater tersebut, bahkan tiket untuk pertunjukan sebulan ke depannya sebagian sudah laris terjual. Pertunjukan perdana ini full house, tidak ada kursi kosong yang tersisa.

Pertunjukan drama musikal ini dibalut dengan beberapa lagu nostalgia dan sudah melegenda di Indonesia seperti ‘Sepanjang Jalan Kenangan’, ‘Burung Kaka Tua’, dan ‘Bengawan Solo’. Dentingan piano yang sangat melankolis melantunkan lagu-lagu ini dengan indah membawa penonton ke alam Indonesia. Beberapa lagu klasik dari Schubert juga menghiasi drama ini.

Kedua pemain utama dari drama musikal ini Nynke Heeg dan Klemens Patijn merupakan keturunan campuran Indonesia-Belanda dan menjadi bagian dari generasi ketiga Indonesia-Belanda yang tinggal di Belanda. Kedua aktor memiliki pandangan yang berbeda tentang masalah dan tantangan hidup yang di hadapinya di Belanda.

Drama musikal ‘Senang’ bercerita mengenai asal-usul, tradisi, dan keragaman antar budaya yang berawal pada masa dimana banyak orang-orang Indonesia datang dan menetap di Belanda. Pertunjukan ini juga diiringi oleh live music piano, nyanyian, dan perkusi (kendang Jawa Barat). Kedua pemain drama musical ini Nynke Heeg dan Klemens Patijn secara khusus belajar memainkan kendang di Jawa Barat.

Drama musical ini akan menggelar 44 pertunjukannya di seluruh teater Belanda mulai tanggal 15 Januari 2019 sampai dengan 3 Februari 2019.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda yang hadir pada acara pagelaran perdana ini menyatakan bahwa pertunjukan ini tentunya sudah lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya bagi mereka yang memiliki akar Indonesia dan penikmat seni di Belanda untuk menunjukkan betapa dekat dan eratnya hubungan Indonesia-Belanda. Diharapkan pertunjukan seperti akan terus berkembang dan dilanjutkan dimasa-masa yang akan datang untuk menggali cerita-cerita masa lalu yang hampir terlupakan. (nad)