Universitas Pelita Harapan (UPH)

Kastara.ID, Jakarta – Kampus Merdeka merupakan kelanjutan dari kebijakan baru ‘Merdeka Belajar’ yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Kebijakan ini berfokus untuk meningkatkan kualitas dari mahasiswa dengan sistem belajar yang lebih fleksibel. Fokus dari kebijakan ini yaitu Perguruan Tinggi (PT) yang terkareditasi A dan B memiliki otonomi membuka program studi (prodi) baru, arahan kepada PT untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi juga mitra perusahaan dan universitas, serta jaminan calon lulusan mendapat peluang kerja lebih baik.

Menjawab inisiatif dari Menteri Nadiem, Universitas Pelita Harapan (UPH) berupaya untuk terus menyesuaikan kurikulum yang ada dengan kebutuhan industri. Upaya terbaru yaitu dengan membuka ‘Digital Journalism’ sebagai konsentrasi baru dari prodi Pendidikan Jarak Jauh Ilmu Komunikasi (PJJ Ilkom), berkolaborasi dengan BeritaSatu Media Holdings (BSMH).

Pembukaan peminatan Digital Journalism ini diikuti dengan pemberian beasiswa penuh dari BSMH bagi 30 calon mahasiswa, Tahun Akademik 2020/2021.

“BeritaSatu Media Holdings berkomitmen untuk menyiapkan jurnalis yang mampu mewujudkan jurnalisme yang etis dan membawa dampak positif, dengan menggandeng UPH. Melalui program bersama UPH ini kami bersama-sama memberikan peluang bagi generasi muda Indonesia untuk bergabung dalam program ‘BeritaSatu Scholarship’. Bersama UPH, BeritaSatu berinvestasi untuk menciptkan jurnalis berkualitas, dengan membangun kurikulum bersama yang mengedepankan jurnalistik berkode etik baik. Sehingga program ini merupakan bagian dari implementasi visi kita,” jelas Direktur BeritaSatu Media Holdings Anthony Wonsono.

Kerja sama ini tentu disambut antusias oleh Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc, yang dilihat sebagai langkah tepat untuk membekali mahasiswa agar siap berkarya bagi bangsa.

“Saat ini kita sudah memasuki era baru dimana sangat dibutuhkan sinergi antara universitas dengan pelaku bisnis dalam hal ini dengan BeritaSatu Media Holdings. Hal ini kita lakukan untuk menjawab kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyoroti pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Oleh karena itu kami perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri tapi harus bermitra dengan industri yang berada di garis depan. Jadi kita perlu mempersiapkan mahasiswa kita untuk masa yang akan datang, melalui, yang biasanya disebut Menteri, 4c yaitu Critical thinking, Creativity, Communications, dan Collaborations,” jelas Rektor UPH.

Menambahkan Rektor, Ketua Prodi PJJ Ilmu Komunikasi UPH Stella Stefany juga melihat bahwa selain memberikan fleksibilitas waktu dan tempat, program PJJ Ilkom UPH bersama BeritaSatu ini juga menjadi cara tepat dalam mempersiapkan lulusan yang siap kerja. Hal ini dimulai dengan kolaborasi melalui proses perancangan komposisi kurikulum dengan capaian pembelajaran yang dirumuskan bersama dengan calon pengguna, melibatkan praktisi dari industri untuk membawakan materi ajar, dan kesempatan untuk magang sampai dengan dua semester.

“Kerja sama UPH dengan BeritaSatu Media Holdings ini diharapkan mampu menjadi contoh model dalam penerapan ‘Kampus Merdeka’. Terutama dari sisi sinergi antara universitas dengan dunia industri. Sebelumnya ada gap antara kebutuhan industri dengan kurikulum. Industri mengharapkan lulusan yang siap berkerja, sehingga kurikulum di universitas harus menyesuaikan kebutuhan ini. Kemudian kebijakan Kampus Merdeka juga menekankan adanya kepastian bagi lulusan untuk mendapat pekerjaan di industri. Dengan kerja sama program beasiswa yang bersifat resiprokasi ini, nantinya mahasiswa yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa penuh dari Beritasatu akan langsung bekerja di BeritaSatu Media Holdings. Tidak hanya itu dalam proses belajar, mahasiswa juga akan mendapat kesempatan untuk praktik kerja magang selama 2 semester di media-media yang tergabung dalam BeritaSatu,” jelas Stella.

Melalui kerja sama ini, Anthony berharap bahwa program ini dapat menjadi langkah yang baik untuk semua perusahaan media di Indonesia untuk mau bersinergi dengan dunia Pendidikan. Bersama-sama mendukung kebijakan ‘Kampus Merdeka’ dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (mt/rfr)