Beras

Kastara.ID, Jakarta – Perum Bulog terus melakukan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di seluruh Indonesia untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan khususnya beras di tingkat konsumen. Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui Operasi Pasar CBP ini telah menggelontorkan 190  ribu ton beras medium dengan rata-rata perhari mencapai 2.000-3.000 ton beras. Diharapkan target OP CBP sebesar 15.000 ton per hari dapat dicapai saat musim paceklik yang diperkirakan harga beras akan meninggi.

Sebelumnya kegiatan ini telah dilakukan serentak oleh Bulog Divisi Regional seluruh Indonesia pada tanggal 3 Januari 2019 sesuai dengan instruksi Presiden RI sebagai antisipasi terjadinya kenaikan harga beras pada awal tahun 2019. Presiden RI mengapresiasi bahwa Pelaksanaan Operasi Pasar yang dilakukan Perum Bulog selama tahun 2018 mampu meredam gejolak harga beras dan efektif menekan inflasi.

“Kami sadar bahwa keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium di setiap daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak, terutama dari Pemerintah Daerah, dinas terkait, aparat terkait dan para pelaku pasar,” tegas Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Tri Wahyudi Saleh.

Dalam pelaksanaan kegiatan KPSH ini, Bulog melibatkan banyak pihak dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan ataupun yang membidangi di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota; Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) masing-masing daerah, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan maupun pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta melalui distributor. Bulog juga bekerja sama dengan Satgas Pangan POLRI dan jajaran Kementerian Perdagangan RI untuk melakukan pengawasan dalam pelaksanaan KPSH beras medium ini.

Kementerian Perdagangan telah menugaskan Bulog untuk melanjutkan kegiatan KPSH melalui surat Menteri Perdagangan RI tanggal 2 Januari 2019 yang ditujukan kepada Dirut Perum Bulog dengan ketentuan harga beras di gudang untuk wilayah 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Sulawesi, NTB, Bali) sebesar Rp 8.100/kg, wilayah 2 (Sumetera kecuali Lampung dan Sumsel, Kalimantan, NTT) sebesar Rp 8.600/kg, dan wilayah 3 (Maluku dan Papua) sebesar Rp 8.900/kg dengan harga jual maksimal sesuai HET masing-masing wilayah.

Stok beras Bulog secara nasional lebih dari 1,89 Juta ton, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan Pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk Operasi Pasar CBP guna stabilisasi harga, juga menjaga stok dalam rangka HBKN (Hari Besar dan Keagamaan Nasional) menjelang Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2019.

“Dengan stok yang cukup besar, artinya Bulog siap menjaga tiga pilar ketahanan pangan nasional yakni Pilar Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Stabilisasi,” tambah Tri Wahyudi Saleh. (danu)