Ustadz Abdul Somad

Kastara.ID, Jakarta — Fitnah keji terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) yang disebar lewat akun twitter yang sudah dibajak oknum tidak bertanggung jawab milik Said Didu yang merupakan Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandi sangat menyakiti hati umat. Fitnah yang tersebar tidak lama setelah UAS memberi dukungan kepada Prabowo-Sandi akan semakin menguatkan kecintaan umat terhadap Ustadz yang menghibahkan dirinya untuk dakwah dan pendidikan ini.

“Hati umat dan UAS sudah terpaut. Fitnah apapun yang kalian buat tidak akan menyurutkan kecintaan umat kepada UAS. Fitnah ini akan semakin menguatkan kecintaan kami. Berhentilah menjadi pengecut dan pengacau. Saya berdoa, makar atau tipu daya yang kalian buat akan dilaknat Allah,” tukas Anggota DPD RI atau Senator Fahira Idris, di Jakarta (15/4).

Fahira mengungkapkan, kekuatan dakwah UAS yang mampu menembus relung hati jutaan umat, bukan hanya karena beliau mempunyai basis keilmuan yang tinggi tetapi karena sosok UAS yang begitu mencintai negeri ini. Kiprah UAS berdakwah dan menginisiasi pendidikan hingga masuk ke hutan dan pedalaman dengan menempuh perjalanan yang tidak mudah, mampu menyentuh titik kesadaran umat bahwa inilah aksi nyata untuk mengamalkan ajaran Islam sebagai agama rahmat bagi sekalian alam.

“Saat dakwah beliau ditolak di beberapa daerah, beliau mengajak umat untuk tenang dan bersikap bijak serta memilih mengalah. Namun, fitnah keji yang disebar lewat media sosial ini sungguh menyakiti perasaan hati kami. Mau sampai kapan praktik-praktik tak bermoral ini terus dibiarkan,” ujar Senator Jakarta ini.

Menurut Fahira, cara-cara keji dengan membuat dan menyebar fitnah hanya kerena berbeda pandangan dalam politik tidak hanya mencederai demokrasi, tetapi juga menginjak-nginjak nalar dan akal sehat publik. Demokrasi tidak akan tumbuh sehat jika tiap perbedaan pendapat dibalas dengan fitnah, bukan dengan adu argumen dan gagasan.

“Semoga ke depan nanti, kita mendapat pertolongan dan diberi kekuatan untuk menghentikan praktik-praktik keji seperti ini,” pungkas Fahira. (dwi)