Pilpres 2024

Kastara.ID, Jakarta – Rotasi Luqman Hakim dari pimpinan Komisi II DPR RI tampaknya karena bersebrangan dengan sikap Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam penundaan pemilu.

Demikian diutarakan Pengamat Komunukasi Pikituk Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga kepada Kastara.ID, Jumat (15/4) pagi.

“Cak Imin termasuk orang yang getol menyuarakan penundaan pemilu. Sebagai Ketua Umum PKB, ia punya kewenangan penuh untuk merotasi anggotanya di DPR RI,” ungkap Jamil.

Menurut Jamil, Luqman termasuk anggota DPR RI yang menyuarakan penolakan penundaan pemilu. Karena itu, wajar kalau publik mengaitkan sikap Luqman tersebut saat dirotasi dari Komisi II DPR RI.

“Keputusan Cak Imin itu tentu menjadi preseden buruk terhadap anggota DPR RI. Anggota DPR RI yang berseberangan dengan partainya akan dengan mudah diberi sanksi,” papar Jamil.

Setiap anggota DPR RI tidak boleh berbeda sikap dengan partainya. Padahal sikap yang diambilnya berdasarkan suara rakyat, khususnya kehendak konatituennya.

“Hal itu membuat anggota DPR RI semakin jauh menyuarakan aspirasi rakyat. Setiap mau bersuara, anggota DPR RI bukan lagi melihat aspirasi konstituennya tapi justeru harus menanyakan dulu sikap partainya,” imbuh Jamil yang juga mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Jadi, kasus Luqman seyogyanya menjadi pelajaran bagi DPR RI mengenai lemahnya hak konstitusi anggotanya di mata partainya. Akibatnya, partai akan seenaknya mengebiri anggotanya yang berani bersuara beda dengan partainya.

Akibatnya, lanjut Jamil, anggota DPR RI lebih bertanggung jawab kepada partainya, bukan kepada pemilihnya. Padahal seseorang berhak duduk di DPR RI karena rakyat yang memilihnya.

“Karena itu, sudah saatnya DPR RI mengurangi peran partai dalam.memberi sanksi kepada anggotanya. Anggota DPR RI yang menyuarakan suara konstituennya tidak boleh diberi sanksi oleh partainya,” papar Jamil.

Kalau hal itu dapat diwujudkan, anggota DPR RI tidak akan takut lagi berseberangan dengan sikap partainya. “Rakyat akan menjadi alat perjuangan setiap anggota di DPR RI. Motto suara rakyat suara Tuhan akan benar-benar dapat diwujudkan,” pubgkas Jamil. (dwi)