Said Didu

Kastara.ID, Jakarta – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengkritik pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang Tuhan bersama orang miskin. Said mengatakan, Tuhan tidak bersama orang-orang yang berprilaku korupsi.

Saat berkomentar melalui akun twitternya @msaid_didu (13/5), Said mengatakan, Tuhan tidak akan bersama pihak yang ‘beternak’ koruptor yang memiskinkan rakyat. Namun Said tidak menjelaskan secara rinci maksud pernyataannya.

Meski tidak secara tegas menyebut partai banteng moncong putih, banyak pihak menduga komentar Said diarahkan ke PDIP. Pasalnya beberapa politisi PDIP saat ini sedang tersandung kasus korupsi. Salah satunya Juliari Peter Batubara. Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menjadi penghuni rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran diduga melakukan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Kasus yang menjerat mantan Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PDIP tengah disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan Tuhan akan bersama orang-orang miskin menuai sindiran. Pernyataan itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan menyambut Hari Raya Idul Fitri (12/5). Megawati menyampaikan, perayaan Idul Fitri harus menjadi momen menguatkan rasa kepedulian antarsesama.

Mantan Presiden RI itu menekankan agar kader PDIP tetap dekat dengan rakyat. Sesuai pesan Presiden pertama RI, Soekarno, Megawati menyebut, bapaknya telah berpesan agar selalu mengabdi kepada Tuhan dan manusia. Pasalnya Tuhan selalu bersemayam di gubuk orang miskin. Itu sebabnya menurut Megawati, Soekarno atau Bung Karno berpesan agar selalu membantu orang yang membutuhkan.

Pernyataan Megawati itu terkesan ironi lantaran PDIP yang dipimpinnya justru menjadi partai dengan kader terbanyak yang tersandung kasus korupsi. Berdasarkan survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPPM) pada 26 Maret hingga 8 April 2021, bersama Partai Gerindra, PDIP menyumbang koruptor terbanyak dari semua partai politik di Indonesia.

Direktur Eksekutif LPPM Daniel Zafnat Paneah, saat memaparkan hasil survei (14/4), menjelaskan responden ditanyakan tentang kader partai mana yang paling banyak ditangkap KPK. Hasilnya 79,2 persen responden menyatakan PDIP dan Gerindra adalah partai dengan kader terbanyak yang melakukan korupsi saat pandemi Covid-19. (ant)