Kastara.ID, Le Mans — Pembalap Aprilia Racing, Maverick Vinales, mengaku sangat kecewa dan marah pasca kecelakaan di MotoGP Prancis.

Pembalap Spanyol itu menjalani balapan dengan baik, perlahan menyalip beberapa pembalap, hingga tiba di lap kelima bertemu dengan pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia.

Hanya saja, mereka bertabrakan menjelang Tikungan 12 Sirkuit Le Mans Keduanya pun tersungkur dan gagal finis.

Bahkan sempat ada ketegangan setelah jatuh. Keduanya saling mendorong karena diliputi amarah dan adrenalin. Namun akhirnya berhasil dilerai oleh marshal yang bertugas di sektor 4.

Keduanya pun berdamai dan berbonceng tiga menuju pit. Setelah itu duduk menyelesaikan masalah bersama wasit MotoGP.

Awalnya marah tapi keduanya bisa saling memahami setelah menjelaskan sudut pandang masing-masing.

Kedua pembalap itu dipisahkan oleh marshal setelah saling menyerang sebentar, sebelum mendapatkan kembali ketenangan mereka.

“Saya meng-overtake-nya dengan sangat bersih dan kemudian, sudut pandang saya adalah dia bisa meninggalkan sedikit lebih banyak ruang dalam perubahan arah ini. Tapi sayang sekali karena kami sama-sama mendapat nol poin di akhir pekan di mana kami sangat cepat dan mungkin di balapan tercepat,” papar Vinales yang dilansir Crash.net.

“Saya tidak tahu di mana (posisi Bagnaia) berada. Saya pikir dia bisa melihat saya sedikit ketika dia mengubah arah. Tapi itu selalu rumit. Anda punya banyak sudut pandang dan saya pikir Steward perlu memutuskan,” jelasnya.

FIM Stewardas telah berbicara dengannya tentang insiden tersebut, tapi keputusan tentang hukuman apa pun belum diberikan.

“Pada akhirnya, bagi saya ini adalah insiden balapan, tidak lebih dari itu,” tandas Vinales.

“Saya sudah berbicara (dengan Steward). Saya juga berbicara dengan Pecco. Kami memberikan sudut pandang kami dan pada akhirnya kami harus menghormati pembalap (lainnya). Pecco dan saya termasuk yang terbersih di MotoGP dan tidak ada artinya untuk saling bertarung,” imbuh Vinales.

“Emosi, adrenalin. Terutama saya sangat marah karena saya punya potensi untuk memenangkan balapan, jadi saya sangat kesal. Saya sangat marah padanya. Tapi setelah itu kita lanjutkan, kita berjabat tangan. Kami tahu bahwa ini balapan dan Anda harus punya rasa hormat di antara para pembalap,” pungkasnya.

Sedangkan Bagnaia menyatakan tidak marah dengan Vinales, hanya saja keberatan dengan reaksi Vinales setelah terjatuh, yang bertindak agak kasar terhadapnya ketika diliputi amarah dan adrenalin.

“Dari sudut pandang saya, dia menyalip saya dengan sangat bersih, tapi agak melebar. Saya berada di sisi dalam, di racing line saya dan ketika dia kembali (menyeberang) dia hanya mencoba untuk (mendapat) racing line normalnya. Tapi saya ada di sana,” ungkap Bagnaia yang dilansir Crash.net.

“Jadi mungkin saya bisa mengelola lebih baik dan mungkin saya harus menutup gas. Atau mungkin dia harus mempertimbangkan bahwa saya ada di sana. Itu adalah keadaan yang tidak menguntungkan dan satu hal yang membuat saya tersenyum adalah bahwa itu terjadi dari dua pembalap paling bersih di grid. Jadi itu bisa terjadi pada semua orang,” ungkap Bagnaia.

“Tidak, (saya) tidak marah dengan Vinales. Saya tidak suka reaksinya (setelah jatuh). Agak terlalu agresif, tapi bagi saya, ketika Anda mendapat ketegangan, adrenalin, itu bisa terjadi. Ketika Anda ditabrak oleh pembalap atau ketika Anda jatuh karena menabrak pembalap lain, Anda lebih marah karena merasa pembalap lain merusak balapan Anda. Saya menganggap ini seperti keadaan sial. Insiden balap, jadi saya tidak marah padanya,” tambahnya.

“Saya pernah bersama Steward sebelumnya dan saya meminta untuk memanggil Maverick karena saya pikir kami harus memperbaikinya dan kami harus berbicara dengan dua pembalap (bersama) yang melakukan kesalahan. Mereka harus berbicara satu sama lain untuk berbagi sudut pandang mereka. Seperti yang saya duga, pada awalnya saya dan dia berada di (sudut pandang) yang berlawanan. Tapi ketika kami menyelesaikan pertemuan, kami berada di sudut pandang yang sama. Jadi ini adalah sesuatu yang harus selalu terjadi,” pungkas Bagnaia.

Kedua pembalap pun senang masalahnya berakhir damai karena saling memahami.

Akibat gagal finis di Prancis, Bagnaia kini hanya unggul satu poin klasemen sementara. (tra)