Doa

Oleh:

BERJUANG (berjuang)
Berjuang sekuat tenaga
Tetapi jangan lupa
Perjuangan harus pula disertai doa

Rintangan (rintangan)
Rintangan sudah pasti ada
Hadapilah semua dengan tabah
Juga dengan kebesaran jiwa

(Perjuangan dan Doa – Rhoma Irama)

Bait syair yang didendangkan Raja Dangdut Rhoma Irama ini sederhana, tapi dalam maknanya. Terlebih saat dunia dilanda Pandemi Covid-19 dan seluruh lapisan masyarakat tengah berjuang mengatasinya.

Menyempurnakan ikhtiar lahir, baru-baru ini Kementerian Agama menggelar doa bersama sebagai ikhtiar batin dalam menghadapi pandemi. Gerakan ini dilakukan secara daring, dari rumah masing-masing, seiring pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Even bertajuk #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia ini berlangsung pada Minggu (11/7/2021). Presiden, pimpinan DPR dan K/L, Menag dan jajarannya, serta puluhan ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag dan masyarakat dari berbagai daerah di-Indonesia  melangitkan doa demi kebaikan bangsa. Mereka berupaya menumbuhkan optimisme, harapan, dan keyakinan bahwa Indonesia dapat menghadapi pandemi ini dan kondisi akan segera kembali normal.

Bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa tentu yakin dengan kekuatan doa. Doa dapat menjadi bentuk ketaatan manusia kepada Sang Pencipta. Melalui doa, seorang hamba menyampaikan harapan kepada-Nya.

Ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari doa. Pertama, doa merupakan waktu menenangkan dan menyenangkan. Ada ketenangan dalam doa. Doa bisa menstabilkan perasaan hingga menjadi lebih tenang dan senang.

Kedua, doa adalah waktu koreksi diri. Berdoa bisa menjadi sarana introspeksi melalui harapan yang dilangitkan.

Ketiga, doa adalah bekal kesiapan menghadapi hari depan. Tidak sedikit orang yang tidak siap menghadapi hari-harinya, terlebih saat pandemi seperti ini. Akibatnya, muncul sikap suka mengeluh dengan masalah yang dihadapinya. Doa mengkondisikan hati dan pikiran menjadi lebih ringan, sehingga lebih siap menghadapi hari depan.

Keempat, doa melatih diri bisa mengontrol emosi. Doa dapat menenangkan pikiran, sehingga membuat orang lebih mampu mengontrol emosinya.

Kelima, doa dapat mempererat hubungan baik dengan sesama. Sikap saling mendoakan antar sesama menjadi kekuatan tersendiri dalam menghadapi kondisi ini. Saling mendoakan bisa meluruhkan ego pribadi, serta menumbuhkan kepedulian.

Keenam, doa menjadi jalan komunikasi dengan Tuhan. Komunikasi yang dilakukan dengan Tuhan bisa menguatkan spritualis diri. Jika spritualitas seseorang besar, maka ia akan memiliki ketenangan batin dalam menghadapi masalah.

Ketujuh, doa adalah senjata menghadapi masa depan.

Setiap agama mengajarkan tentang kekuatan doa. Bahwa doa yang dipanjatkan akan mendatangkan kebaikan.

Semoga melalui perjuangan lahir dan doa yang dipanjatkan, pandemi ini segera berakhir. Aamiin. (*)