Kastara.id, Depok – Despandri (52), diam-diam ternyata maju sebagai Calon Anggota DPRD Kota Depok dari Partai Golkar daerah pemilihan (Dapil) 6 yakni Kecamatan Sawangan, Bajongsari dan Cipayung.

Despandri yang akrab di panggil Des ini diminta Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz untuk maju sebagai calon legislatif agar bisa berkontribusi lebih banyak lagi untuk kemajuan Kota Depok.

Di Kadin Kota Depok, Des adalah Wakil Ketua yang membidangi Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), Koperasi dan Pasar Tradisional.

Des juga merupakan Ketua Panitia Pengadaan 200 kios bagi UMKM di Mal Depok Town Square (Detos). Bapak empat orang anak ini juga menjadi pembina Komunitas Batik Depok (Kombad). Tugasnya adalah “mengawinkan” Kombad dengan desainer ternama di Jakarta, sehingga Kombad yang dibentuk dua tahun lalu bisa langsung sejajar dengan pembatik lain di Indonesia.

Kini pembatik Depok dengan mahakaryanya hadir di sejumlah pameran batik bergengsi. Hasil karyanya ditampilkan di catwalk oleh peragawan muda berbakat di panggung Jakarta Convention Center (JCC).

Selain itu, Des kini juga aktif memikirkan bagaimana mengembangkan dan memberdayakan setu yang ada di Kota Depok memberikan manfaat dan bernilai ekonomi melalui forum pemberdayaan setu.

Meskipun sudah aktif membantu berbagai aspek dan kegiatan di Kota Depok, tidak mudah bagi pecinta olahraga sepeda gunung itu mengambil keputusan untuk maju sebagai calon legislatif.

Tantangan pertama datang dari keluarganya sendiri yakni orang tua, adik-adik, istri tercinta dan anak-anak tersayang. “Mereka takut saya masuk penjara seperti yang dialami banyak anggota DPRD di daerah lain, ” ujarnya.

Jadi dirinya memang membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa meyakinkan keluarga besarnya. Tapi dengan caranya, akhirnya berhasil mendapatkan restu dari orang tuanya, adik-adiknya, istri dan anak-anak yang kini sudah dewasa.

“Saya katakan kepada keluarga saya bahwa ada dua motivasi orang menjadi anggota dewan. Pertama mencari kekayaan dengan kekuasaan sebagai anggota dewan dan yang kedua adalah untuk mengabdi dengan kemampuan atau keahlian yang dia punya demi kemajuan daerah,” ungkapnya.

Karena motivasi yang berbeda itulah, tidak semua anggota dewan yang masuk penjara. “Insya Allah dengan bismillah dan niat yang ikhlas, saya ingin masuk ke kelompok kedua yakni dengan motivasi mengabdi, bukan untuk mencari kekayaan,” kata laki-laki berkumis itu.

Berbekal dengan keyakinannya apalagi dengan sering shalat malam dan shalat dhuha, Despandri sudah membulatkan niatnya untuk maju sebagai caleg demi mengabdi bagi kemajuan Kota Depok. (rud)