NTT

Kastara.ID, Kupang – Kemarau panjang yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tuanio, Desa Pagomogo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Flores, harus memikul air bersih ke sekolah untuk menyiram toilet dan tanaman. Hal ini dilakuakan karena tidak adanya jaringan air bersih di sekolahan tersebut.

Salah seorang siswi SDI Tuanio Maria Nasrin mengatakan, setiap hari ia dan teman-temannya harus berjalan kaki sembari memikul air dengan jerigen lima liter setidaknya sepanjang lima kilometer untuk sampai ke sekolah. Ia bercerita, setiap hari ia dan teman-temannya harus bangun jam 04.00 WITA untuk mengantre giliran mengambil air di pancuran yang letaknya jauh dari rumah. Air yang diambil tersebut selain untuk kebutuhan rumah, juga dibawa ke sekolah.

Kepala SDI Tuanio Ferdinandus Koba menjelaskan, selama musim kering warga harus berjalan minimal tiga kilometer untuk mendapatkan air bersih. Hal ini terpaksa dilakukan karena di wilayah tersebut belum dijangkau air minum bersih dari pemerintah.

Untuk kebutuhan air bersih di sekolah, para siswa harus membawa air dari rumah, jika tidak, para siswa tidak bisa ke toilet. Ia berharap, ke depan Pemerintah Daerah (Pemda) dan desa dapat membuka jaringan air minum bersih di wilayah tersebut termasuk sekolahan. (yan)