BNPB

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan Indonesia diminta untuk membiayaan penyelenggaraan konferensi internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) sebesar USD 5,49 juta atau Rp 80,74 miliar (kurs Rp 14.700 per dolar AS).

“Tapi ini di luar biaya persiapan bagi rombongan tim dari PBB,” ucap Doni, Kamis (15/10).

Doni menjelaskan, nominal yang diusulkan oleh Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana ini belum mencakup semuanya. Dana itu di luar biaya persoalan GPDRR pada 2021, biaya paket pertemuan, pameran, kunjungan lapangan, jamuan makan malam, kegiatan sosial, keamanan dan logistik, publikasi dan promosi, dan konferensi pers saat acara berlangsung pada 2022.

“Untuk biaya lain-lain akan dibicarakan lebih lanjut,” imbuh Doni.

Doni menyatakan GPDRR akan berlangsung pada 23-28 Mei 2022. Forum itu akan diadakan di Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan GPDRR akan dimanfaatkan pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional setelah dihantam pandemi covid-19. Pemerintah akan mempromosikan sektor pariwisata saat forum itu berlangsung.

“Nanti kami juga akan tunjukkan praktik dalam penanganan bencana, ini tidak jauh dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok, jadi tidak sulit ajak peserta melihat langsung ke lapangan,” jelas Muhadjir.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan konferensi internasional GPDRR bisa menjadi momentum untuk mempromosikan kembali pariwisata Indonesia. Pasalnya, forum dua tahunan itu akan diselenggarakan di Bali dua tahun mendatang.

Jokowi menyatakan forum GPDRR akan mendatangkan perwakilan dari 193 negara. Jumlah peserta yang hadir diperkirakan mencapai 5 ribu-7 ribu orang. (ant)